Show simple item record

dc.contributor.advisorPerdinan
dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorKusuma, Wahyu Dede
dc.date.accessioned2024-08-09T09:51:04Z
dc.date.available2024-08-09T09:51:04Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156923
dc.description.abstractNegara-negara G20 secara keseluruhan memiliki dominasi yang besar di dunia. Dominasi besar ini ditunjukan dari beberapa indikasi diantaranya PDB 82,7% dari total PDB dunia, populasi 61,7% dari total penduduk dunia, serta ekspor maupun impor 73,0% dari ekspor maupun impor dunia. Dari sisi lingkungan, negara-negara G20 juga menjadi kontributor terbesar dalam menghasilkan emisi karbon. Dari data World Development Indicators World Bank, negara-negara G20 pada tahun 2019 menyumbang sekitar 28,1 juta ton atau sekitar 81,8% dari total emisi karbon keseluruhan. Fakta di atas menjadi trigger untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui keterkaitan dan pengaruh driving force dari populasi, kemakmuran, dan teknologi terhadap emisi karbon di negara-negara G20 dan tinjauan khusus Indonesia dengan menggunakan permodelan stochastic impacts by regression on population, affluence and technology (STIRPAT). Data yang digunakan berasal dari World Resources Institute (WRI) dan World Development Indicators World Bank yaitu dengan 19 negara anggota G20 tahun 1990-2019. Analisis dilakukan menggunakan statistik deskriptif dengan metode klusterisasi (scatter plot dan rerata), compound annual rate of growth/CARG, dan Panel Vector Autoregression (metode PVAR). Hasil pengujian untuk G20 dan Indonesia menunjukan bahwa data stasioner pada first difference dan terkointegrasi sehingga estimasi dilakukan dengan Vector Error Correction Model. Hasil estimasi menunjukan bahwa (1) Pada G20 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap emisi karbon adalah populasi, PDB perkapita, dan energi baru terbarukan. (2) kasus Indonesia yang signifikan berpengaruh adalah variabel populasi, urbanisasi, dan PDB perkapita. Arah hubungan antara driving force dan emisi karbon sangat variatif selaras dengan beberapa penelitian terdahulu. Hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukan bahwa guncangan yang terjadi pada variabel independen direspon oleh emisi karbon berupa gejolak di jangka pendek. Gejolak tersebut mulai stabil pada titik tertentu pada jangka menengah. Adapun estimasi variance decomposition menunjukan bahwa porsi pengaruh emisi karbon pada negara-negara G20 dari performa karbon tahun sebelumnya lambat laun akan berkurang seiring naiknya pengaruh variabel populasi dan PDB perkapita. Adapun pada kasus Indonesia, urbansiasi dan PDB perkapita yang diprediksi berpengaruh besar di masa datang.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKeterkaitan dan Pengaruh Driving Force dari Populasi, Kemakmuran, dan Teknologi Terhadap Emisi Karbon di Negara-negara G20 Tahun 1990-2019 dengan Model STIRPATid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordpopulasiid
dc.subject.keywordurbanisasiid
dc.subject.keywordenergi baru terbarukanid
dc.subject.keywordVECMid
dc.subject.keywordemisi karbonid
dc.subject.keywordpdb perkapitaid
dc.subject.keywordimpulse response functionid
dc.subject.keywordvariance decompositionid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record