View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh Kelas Sosial terhadap Kesenjangan Digital: Kasus Desa Semplak Barat dan Desa Neglasari

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (1.480Mb)
      Fulltext (4.793Mb)
      Lampiran (3.977Mb)
      Date
      2024
      Author
      Anugrah, Gilang Tresna Putra
      Sjaf, Sofyan
      Hermansah, Tantan
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Perkembangan teknologi mengakibatkan dunia mengalami perubahan era, yakni era digital. Konsekuensi perubahan era tersebut mengakibatkan perubahan sosial dan memunculkan berbagai fenomena sosial baru. Berbagai fenomena sosial itu dipicu oleh perbedaan pemanfaatan perangkat digital atau dikenal dengan istilah kesenjangan digital. Bahkan, kesenjangan digital disebut bentuk baru kemiskinan di era digital. Kesenjangan digital merupakan fenomena yang terjadi di semua tempat, baik skala negara hingga skala desa. Van Dijk (2005) telah memberikan gambaran untuk mengetahui kesenjangan digital berdasarkan empat pengelompokkan akses, yaitu akses mental/motivasi, akses material, akses keterampilan, dan akses penggunaan. Desa menjadi tempat yang rawan mengalami kesenjangan digital. Hal itu berkaitan dengan perkembangan desa yang sering tertinggal dibandingkan wilayah kota. Perlu diingat, bahwa mayoritas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah pedesaan, sehingga perlu menjadi perhatian. Kondisi kesenjangan digital yang terjadi di wilayah perdesaan akan mengganggu jalannya pembangunan dan kemajuan suatu daerah. Oleh sebab itu, kesenjangan digital di wilayah perdesaan perlu menjadi perhatian. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis perbedaan struktur sosio?demografis pada masing-masing desa; (2) menganalisis faktor penentu perbedaan kelas sosial pada masing-masing desa; (3) menganalisis perbedaan penyebab kesenjangan digital di masing-masing desa; (4) menganalisis diferensiasi variable sosio demografis memiliki pengaruh berbeda pada diferensiasi level kesenjangan digital pada kedua desa; dan (5) menganalisis pengaruh kelas sosial terhadap kesenjangan digital pada kedua desa yang berdampak pada pola perilaku penggunaan teknologi di era digital di masing-masing desa. Penelitian ini menggunakakan metode penelitian kombinasi dengan jenis eksplanatori sekuensial. Paradigma yang digunakan adalah pospositivisme. Pada metode kuantitatif menggunakan pendekatan survei, dan pada metode kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data primer dilakukan menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Sedangkan, data sekunder didapatkan dengan cara studi dokumen melalui penelitian terdahulu, dan Data Desa Presisi. Pemilihan responden dilakukan menggunakan probability sampling dengan jenis proportionate stratified random sampling, sedangkan pemilihan informan menggunakan purposive sampling pada masyarakat Desa Semplak Barat dan Desa Neglasari. Berdasarkan hal itu, responden kedua desa berjumlah 87 orang, dan informan berjumlah 22 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 hingga Desember 2023 yang lokasinya berada di Desa Semplak Barat Kecamatan Kemang dan Desa Neglasari Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menunjukkan hasil (1) secara geografi dan komposisi demografi keduanya berbeda. Desa Semplak Barat berbatasan langsung dengan kota dan Desa Neglasari tidak berebatasan dengn kota. Kondisi geografi itu akan menciptakan kultur sosial yang saling bersinggungan. Selain itu, kualitas SDM masyarakat Desa Semplak Barat lebih terdidik dibandingkan masyarakat Desa Neglasari. Hal itu terlihat dari kondisi pendidikan masyarakat Semplak Barat yang lebih tinggi. (2) Kondisi pendidikan dan perbedaan kualitas SDM pun berdampak pada kekuatan ekonomi masyarakat Semplak Barat yang lebih baik. Faktor-faktor yang membentuk kelas sosial kedua desa berdasarkan aspek kesejahteraan rakyat ada tiga, yaitu infrastruktur, pendidikan, dan sandang, pangan, papan. Kuantitas pangan yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan keluarganya mampu merefleksikan kekuatan ekonominya. Pendidikan sebagai modal budaya memiliki peran membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang berkontribusi untuk stabilisasi atau mobilisasi kelas sosial. Adapun infrastruktur memiliki fungsi dalam menunjang perolehan manfaat sosial, budaya, dan ekonomi melalui teknologi yang ditopang oleh biaya komunikasi. Permasalahan kesenjangan digital menjadi momok utama di era digital. (3) akar masalah kesenjangan digital terletak pada akses mental, dan tepatnya pada indikator kemauan pemakaian dalam diri masyarakat. Maka, kemauan pemakaian harus difungsikan di tengah masyarakat supaya permasalahan kesenjangan digital mampu diatasi. Selain itu, (4) kondisi sosio demografi juga memengaruhi kesenjangan digital. Gender tidak memiliki kontribusi pada kesenjangan digital di wilayah semi-urban (Desa Semplak Barat), tetapi di wilayah rural (Desa Neglasari) kedudukan gender memengaruhi terbentuknya kesenjangan digital. Kemudian usia yang lebih muda (digital navite) dan pendidikan yang lebih tinggi membantu terhindar dari kesenjangan digital karena memiliki kemampuan adaptif lebih baik. Selain itu, kondisi masyarakat Semplak Barat yang lebih aplikatif menggunakan ponsel dalam mayoritas aktivitas pekerjaannya, sehingga mereka mampu memanfaatkan perangkat digital dengan lebih baik. Dengan demikian, berdasarkan pekerjaannya masyarakat Neglasari lebih rawan mengalami kesenjangan digital karena kurang aplikatif menggunakan ponsel untuk aktivitas pekerjaannya. Terakhir, (5) kedudukan kelas sosial di kedua desa memiliki peran dalam membentuk kesenjangan digital di setiap levelnya. Semakin tinggi kelas sosialnya, semakin rendah potensi mengalami kesenjangan digital. Mereka yang tidak mengalami kesenjangan digital akan mampu memperoleh keuntungan ekonomi lebih besar. Oleh karena itu, kondisi kesenjangan digital itu akan memperparah jurang ekonomi antar kelas sosial.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156721
      Collections
      • MT - Human Ecology [2388]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository