Alokasi unit penangkapan ikan pelangis kecil di Teluk Lampung
Abstract
Perikanan bersifat terbuka, dimana nelayan atau perusahaan bebas untuk melakukan usaha penangkapan ikan, mendorong nelayan untuk menangkap ikan sebanyak mungkinsebelum didahului nelayan lainnya. Sebagai akibatnya, teIjadi penangkapan yang secara biologis berlebihan dan keuntungan usaha tidak lagi diperoleh. Agar sumberdaya ikan tetap lestari maka perlu dilakukan pengkajian besarnya stok sumberdaya ikan, yaitu dengan mengendalikan intensitas penangkapan hingga tercapainya pengusahaan yang secara ekonomi menguntungkan. Pengkajian stok ditujukan untuk memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal, yang berarti pula sebagai upaya tingkat pemanfaatan jangka panjang yang memberikan hasil tangkapan maksimum dalam bentuk bobot. Pengkajian stok yang banyak dilakukan biasanya menggunakan asumsi perhitungan stok tunggal dengan upaya penangkapan tunggal. Dalam kenyataannya sumberdaya perikanan tropik seperti Indonesia memiliki potensi perikanan yang berlimpah dan terdiri dari beragam spesies ikan (multi spesies) dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan dicirikan oleh keragaman alat tangkap (multi gear). Bertolak dari kondisi tersebut maka perlu dicarikan alternatif model yang mampu menjawab nilai optimum dari masing-masing faktor produksi di daerah tropis. Pengambilan data dilakukan di Teluk Lampung selama kurun waktu dua bulan. Teluk Lampung sebagai sentra kegiatan usaha perikanan tangkap di Provinsi Lampung.