Perbandingan Pengaruh HIIT Fungsional dan Skiping terhadap Komposisi Tubuh dan Kebugaran Kardiorespiratori pada Remaja Putri Gemuk
Abstract
Overweight dan obesitas merupakan kondisi kelebihan berat badan akibat penyimpanan lemak yang berlebih. Menurut WHO proporsi anak-anak dan remaja berusia 5-19 tahun dengan kelebihan berat badan termasuk obesitas 20% pada tahun 2022. Indonesia memiliki prevalensi status gizi lebih pada remaja berdasarkan perbandingan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) sebesar 16,2% pada remaja usia 13-15 tahun dan 12,1% pada remaja usia 16-18 tahun (Kemenkes, 2023). Hasil Survey Kesehatan Indonesia prevalensi menunjukkan remaja overweight dan obesitas usia 16-18 tahun di Sumatera Barat adalah 9,5% (Kemenkes, 2023). Selain itu hasil SKI 2023 di Sumatera Barat pada remaja usia 16-18 tahun prevalensi overweight dan obesitas pada perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki.
Obesitas berisiko mengakibatkan terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit diabetes, kardiovaskuler, kanker, hipertensi dan arthritis. Agar penyakit tidak menular tidak meningkat maka perlu pencegahan serta penanganan terhadap overweight dan obesitas. Salah satu nya dengan meningkatkan aktifitas fisik. Aktifitas fisik termasuk olahraga memainkan peran penting untuk pencegahan obesitas di kalangan remaja.
Salah satu olahraga yang bisa dilakukan dimana saja dan bisa dilakukan bersama adalah High Intensity Interval Training (HIIT). HIIT fungsional dilakukan berbasis pada berat badan individu itu sendiri. High Intensity Functional Training (HIIT-F) terdiri dari berbagai gerakan fungsional dan latihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi. Skiping merupakan salah satu latihan aerobic yang melibatkan satu atau lebih individu yang melompati tali yang diayunkan sedemikian rupa lewat di bawah kaki dan diatas kepala secara terus menerus.
Peneliti tertarik melakukan intervensi latihan fisik yaitu dengan metode HIIT-Fungsional dan skiping secara teratur dengan modifikasi gerakan dan peningkatan durasi serta intensitas latihan setiap dua minggu untuk mencapai perbaikan komposisi tubuh dan indeks kebugaran kardiorespiratori remaja putri gemuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pengaruh HIIT fungsional dan skiping terhadap perubahan komposisi tubuh dan kebugaran kardiorespiratori remaja putri gemuk dengan metode intervensi.
Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Desember 2023. Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Sumatera Barat dan SMAN 1 Batipuh. Subjek merupakan remaja putri gemuk usia 15-17 tahun. Penelitian ini terdiri dari tiga kelompok, dua kelompok merupakan kelompok intervensi (HIIT-F dan skiping) dan satu kelompok kontrol. Pemilihan sampel dilaksanakan melalui kegiatan skrining berat badan dan tinggi badan terhadap umur pada siswi SMAN 1 Sumatera Barat dan SMAN 1 Batipuh yang memiliki z score >+1SD atau berstatus gizi lebih, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta bersedia mengikuti setiap tahapan penelitian (menandatangani informed consent). Subjek pada penelitian ini sebanyak 14 subjek per kelompok. Data primer yang dikumpulkan meliputi data karakteristik subjek terdiri dari jenis kelamin, usia, anak ke-, bentuk tubuh yang diinginkan dan jumlah uang saku. Data kebiasaan makan subjek dikumpulkan menggunakan SQ-FFQ. Data kebiasaan berolahraga dan profil aktivitas fisik meliputi jenis, durasi, dan frekuensi olahraga, aktivitas fisik 1 x 24 jam didapatkan menggunakan kuisioner. Data komposisi tubuh meliputi berat badan, persen lemak tubuh, fat mass dan fat free mass diukur menggunakan BIA. Selain itu pengumpulan data indeks kebugaran kardiorespiratori subjek menggunakan Harvard Step Test modifikasi. Analisis data menggunakan uji T-test, uji Wilcoxon, uji ANOVA dan uji ANCOVA.
Karakteristik subjek yang diteliti dalam penelitian adalah usia, berat badan, percent body fat, fat mass, fat free mass, uang saku, alokasi uang makan, status gizi, tingkat aktifitas fisik dan durasi tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada ketiga kelompok subjek kecuali pada karakteristik usia, alokasi uang makan dan durasi tidur. Perubahan komposisi tubuh dengan pemberian intervensi pada kelompok perlakuan HIIT-F dan skiping serta pada kelompok kontrol menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada berat badan, persen lemak tubuh, lemak tubuh dan massa tubuh tanpa lemak (p<0,05). Hasil analisis sebelum dan setelah intervensi menunjukkan perbedaan penurunan berat badan yang signifikan dikedua kelompok perlakuan dimana perubahan lebih besar pada kelompok perlakuan skiping yakni 2,0 kg dibanding kelompok perlakuan HIIT-F hanya 1,7 kg. Sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan berat badan 0,18 kg. Terdapat juga penurunan sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan lebih besar pada kelompok perlakuan skiping yakni 0,53% dibanding kelompok perlakuan HIIT-F hanya 0,1% dan pada kelompok kontrol yang mengalami peningkatan 0,26%.
Hasilnya menunjukkan untuk kelompok perlakuan skiping lebih signifikan penurunannya untuk fat mass sebesar 1,04 kg, lalu kelompok HIIT-F hanya sebesar 0.63 kg sedangkan kelompok kontrol terjadi peningkatan fat mass sebesar 0,12 kg dan tidak terdapat perbedaan sebelum dan setelah intervensi. Terdapat perubahan signifikan pada variabel fat free mass untuk kelompok perlakuan baik pada HIIT-F dan skiping dengan nilai masing masing yaitu 1,14 kg dan 1,17 kg sedangkan pada kelompok kontrol mengalami penurunan 0,31 kg.
Hasil dari uji multivariat menggunakan analisis ANCOVA yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kovariat terhadap perubahan komposisi tubuh meliputi berat badan, percent body fat, fat mass, dan fat free mass dengan memasukan variabel tingkat kecukupan karbohidrat, usia, durasi tidur dan intervensi (HIIT-F dan skiping), menunjukkan bahwa intervensi yang diberikan berpengaruh terhadap penurunan berat badan, persen lemak tubuh, lemak tubuh tetapi tidak terhadap fat free mass.
Pengaruh dari variabel kovariat terhadap perubahan indeks kebugaran kardiorespiratori setelah intervensi meliputi variabel tingkat kecukupan karbohidrat, usia dan durasi tidur. Menyajikan data bahwa tidak terdapat variabel yang berpengaruh terhadap perubahan indeks kebugaran kardiorespiratori pada subjek.
Collections
- MT - Human Ecology [2388]
