Pengaruh Pola Asuh Akademik, Nilai Anak, dan Konsep Diri terhadap Motivasi Belajar pada Siswa di Kawasan Industri Jababeka
Abstract
Di Kabupaten Bekasi, terdapat penurunan minat siswa terhadap
melanjutkan pendidikan. Angka putus sekolah yang ditemukan diduga karena
Kawasan Industri Jababeka yang berada di sekitar sekolah. Hal tersebut
berpengaruh terhadap pola kehidupan keluarga serta struktur maupun nilai sosial di
dalam keluarga. Industrialisasi juga dapat menggeser prioritas individu untuk
mengenyam pendidikan karena memutuskan untuk bekerja. Situasi ini
menunjukkan pentingnya penguatan peran-peran anggota di dalam keluarga untuk
memberikan dukungan dengan pola asuh akademik dan memperbaiki nilai-nilai
anak di dalam keluarga. Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan konsep diri
seseorang sehingga terus termotivasi untuk belajar dan melanjutkan pendidikan
sampai dengan jenjang yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1)
mengidentifikasi karakteristik siswa, karakteristik orang tua, pola asuh akademik,
nilai anak, konsep diri, dan motivasi belajar pada siswa di Kawasan Industri
Jababeka, 2) menganalisis perbedaan kondisi sosial ekonomi, pola asuh akademik,
konsep diri, nilai anak, dan motivasi belajar pada siswa SMA dan SMK di Kawasan
Industri Jababeka, 3) menganalisis hubungan antara karakteristik siswa,
karakteristik orang tua, pola asuh akademik, nilai anak, konsep diri, dan motivasi
belajar pada siswa di Kawasan Industri Jababeka, 4) menganalisis pengaruh
langsung dan tidak langsung kondisi sosial ekonomi, pola asuh akademik, nilai
anak, dan konsep diri, terhadap motivasi belajar pada siswa di Kawasan Industri
Jababeka.
Penelitian ini menggunakan desain eksplanatori dengan pendekatan
kuantitatif yang dilakukan di Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi.
Populasi penelitian ini adalah siswa SMA dan SMK di Kabupaten Bekasi pada
tahun ajaran 2021/2022. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan
rumus Slovin melibatkan 120 siswa (60 siswa SMA dan 60 siswa SMK) serta 120
orang tua siswa. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, komparasi,
Independent Sample T-Test, dan korelasi menggunakan Statistical Package for
Social Science (SPSS) 25.0 sementara uji pengaruh langsung dan tidak langsung
menggunakan Structural Equation Modelling Partial Least Squares (SEM-PLS).
Hasil uji beda menunjukkan perbedaan signifikan pada dimensi disiplin diri
pada variabel pola asuh akademik yaitu siswa SMA menerima pola asuh akademik
yang menerapkan kedisiplinan lebih baik dari siswa SMK. Perbedaan signifikan
lainnya ditemukan pada dimensi motivasi ekstrinsik yaitu motivasi eksternal yang
dimiliki siswa SMA lebih baik dari siswa SMK. Perbedaan ini memberikan dampak
pada perbedaan motivasi belajar pada kedua kelompok, yaitu motivasi belajar siswa
SMA lebih baik daripada motivasi belajar siswa SMK. Perbedaan pada dimensi
motivasi eksternal dan variabel motivasi belajar dapat terjadi karena siswa SMA
mendapatkan dukungan dari eksternal berupa penawaran beasiswa pendidikan dan
siswa SMK dipaparkan penawaran kerja sejak di bangku sekolah.
Hasil uji korelasi menunjukkan siswa perempuan memiliki motivasi belajar
yang lebih baik dari siswa laki-laki. Sementara itu ditemukan juga semakin tinggi
tingkat kelas siswa akan menurunkan pola asuh akademik yang diterimanya dan
menurunkan nilai anak di dalam keluarga. Uji korelasi lainnya mengungkapkan
hubungan antara pendidikan terakhir ayah dengan motivasi belajar, yaitu ayah yang
pendidikannya rendah dapat mendorong anak untuk tetap belajar dan mencapai
pendidikan di bangku sekolah yang lebih tinggi.
Hasil uji pengaruh menunjukkan pengaruh pola asuh akademik terhadap
konsep diri yang terbentuk pada anak. Uji pengaruh yang dilakukan menemukan
pengaruh variabel konsep diri terhadap variabel motivasi belajar. Siswa yang
memiliki konsep diri positif memiliki kepercayaan diri yang baik, berani menerima
tantangan, dan mampu mengambil keputusan. Kondisi yang menunjukkan konsep
diri yang baik dapat menuntun mereka untuk terus meningkatkan motivasi
belajarnya.
Kondisi sosial-ekonomi dan variabel nilai anak dalam penelitian ini tidak
menunjukkan hubungan maupun pengaruh dengan variabel lainnya yang diteliti.
Hal ini menunjukkan bahwa di keluarga industri, kondisi sosial-ekonomi tidak
menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan pola asuh akademik yang orang
tua berikan, nilai anak di dalam keluarga, hingga motivasi belajar yang dimiliki
siswa. Begitupun variabel nilai anak yang diteliti menggunakan instrumen Value of
Children membuktikan bahwa persepsi orang tua tentang peran dan fungsi anak di
dalam keluarga tidak menunjukkan signifikansi berhubungan maupun berpengaruh
terhadap pola asuh akademik yang diberikan, konsep diri yang terbentuk pada anak,
dan motivasi belajar. Sementara itu, setelah dilakukan uii analisis jalur, ditemukan
bahwa variabel pola asuh akademik mempengaruhi motivasi belajar secara tidak
langsung melalui variabel konsep diri. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan
pembentukan konsep diri positif secara matang yang didukung oleh pola asuh
akademik optimal untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini direkomendasikan kepada setiap
keluarga di kawasan industri untuk mengoptimalkan dukungan dan pendampingan
terhadap pendidikan anak karena pola asuh akademik secara signifikan berpengaruh
langsung terhadap pembentukan konsep diri anak. Rekomendasi selanjutnya
ditujukan kepada siswa sebagai individu yang diperhatikan kebutuhan
akademiknya, karena motivasi belajar siswa secara langsung dipengaruhi oleh
konsep diri positif, maka siswa dapat memperkuat konsep dirinya dengan mencari
dukungan akademik lain seperti mentor, komunitas, dan teman belajar serta secara
aktif menggali informasi seputar perguruan tinggi. Selain itu, pemerintah dan
sekolah direkomendasikan untuk meningkatkan sistem komunikasi, informasi, dan
edukasi secara menyeluruh kepada siswa SMA dan SMK tentang pendidikan di
jenjang yang lebih tinggi
Collections
- MT - Human Ecology [2388]
