Show simple item record

dc.contributor.advisorIsmail, Ahyar
dc.contributor.advisorPramudita, Danang
dc.contributor.authorFadhilah, Azka Rahmah
dc.date.accessioned2024-08-01T00:36:22Z
dc.date.available2024-08-01T00:36:22Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155271
dc.description.abstractJumlah penduduk Indonesia yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan lahan turut meningkat, sehingga berpotensi terjadinya alih fungsi lahan. Perubahan fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan dan mengakibatkan terjadinya lahan kritis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merehabilitasi lahan kritis adalah dengan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Salah satu hasil dari RHL yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah Hutan Organik Megamendung. Keberadaan hutan organik memberikan banyak manfaat, di antaranya sebagai tempat penyerapan karbon, daerah resapan air, hingga sumber keanekaragaman hayati. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) mengestimasi nilai guna ekonomi dari Hutan Organik Megamendung; (2) mengestimasi nilai non-guna ekonomi dari Hutan Organik Megamendung; (3) merumuskan alternatif strategi pengelolaan Hutan Organik Megamendung yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan harga pasar, benefit transfer, dan PROMETHEE. Hasil penelitian menunjukkan, (1) nilai guna Hutan Organik Megamendung sebesar Rp1.589.532.870 per tahun; (2) nilai non-guna Hutan Organik Megamendung sebesar Rp8.845.125 per tahun; dan (3) alternatif pengelolaan yang dapat diprioritaskan adalah pengoptimalisasian lahan dengan sistem agroforestri.
dc.description.abstractIndonesia's growing population is driving a need for more land, leading to potential land conversion from agricultural to non-agricultural uses. The change in land use will have significant environmental implications, including a potential decrease in environmental quality and the occurrence of critical land. Efforts can be made to rehabilitate critical land through conducting forest and land rehabilitation (RHL). One of the results of RHL in Bogor Regency, West Java is the Megamendung Organic Forest. The existence of this organic forest certainly has many benefits, including carbon sequestration, water catchment areas, and a source of biodiversity. The objectives of this study are to (1) estimate the use value of the Megamendung Organic Forest; (2) estimate the non-use value of the Megamendung Organic Forest; and (3) formulate alternative strategies for sustainable management of the Megamendung Organic Forest. The methods used in this research are market price, benefit transfer, and PROMETHEE. The results showed, (1) the use value of Megamendung Organic Forest is IDR 1.589.532.870 per year; (2) the non-use value of Megamendung Organic Forest is IDR 8.845.125 per year; and (3) alternative management that can be prioritized is land optimization with an agroforestry system.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEstimasi Nilai Ekonomi dan Strategi Pengelolaan Hutan Rakyat (Studi Kasus: Hutan Organik Megamendung, Bogor)id
dc.title.alternativeEconomic Value Estimation and Management Strategy of Community Forests (Case Study: Megamendung Organic Forest, Bogor)
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordalternative strategiesid
dc.subject.keywordcritical landid
dc.subject.keywordmarket priceid
dc.subject.keywordPROMETHEEid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record