Peran Instrumental Dan Ekspresi Orangtua Serta Hubunganny A Dengan Sikap Dan Perilaku Remaja Pada Keluarga Dengan Ibu Bekerja Di Luar Negeri (TKW)
Abstract
Tujuan umum penelitianini,. '~dalah mengetahui sejauhmana peran instrumental dan ekspresif orang tua dijah;mkan ketika ibu bekerja di luar negeri, serta bagaimana hubungannya dengan sikap, p6rilaku dan prestasi akademik remaja putera dan puteri pada keluarga iersebut. 13ujua11 khususnya adalah mengetahui: (I) peran instrumental dan ekspresif dijalankan oleh orang tua ketika ibu berada di luar negeri; (2) dukungan faktor lingkungan (teman sebaya dan kerabat) terhadap kepergian ibu ke luar negeri; (3) sikap dan perilaku serta prestasi belajar remaja putera dan puteri ketika ibu bekelja ke luar negeri; (4) hllbllngan perubahan peran dalam keillarga dengan sikap dan perilaku remaja putera dan puteri; (5) hubllngan faktor lingkungan dengan sikap dan perilaku remaja putera dan puteri; (6) hubungan antara sikap dan perilaku remaja putera dan puteri dengan prestasi akademik remaja. Desain penelitian ini adalah cross seclionai s/udy, yang dilaksanakan di Kabllpaten Ponorogo Propinsi .Iawa Timur, pada bulan Mei-juni 2003. Kritcria contoh adalah keluarga dengan anak remaia berumur 13 sampai 19 tahun. baik plltera mallpun puteri yang sedang bersekolah (SL TI'/ SMUIsederajat), dengan ibu bekelja di luar negeri (TKW) minimal selama setahun dan sekarang tinggal bersama ayahnya. lumlah contoh sebanyak 30 keluarga yang me1l1iliki remaja putera, yang selanjutnya disebut kelompok putera dan 30 keluarga yang memiliki remaja puteri, selanjutnya disebut kelompok puteri. Dalam hal ini yang menjadi responden adalah anak remaja dan ayahnya, sehinggajumlah seluruh responden adalah 120 orang. lenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi : (1) identitas remaja; (2) identitas keluarga; (3) pelaksanaan peran orang tua (ekspresif dan instrumental) sebelum dan sesudah ibu pergi bekerja ke luar negeri; (4) dukungan dari faklor lingkungan (teman sebaya dan kerabat); (5) sikap remaja; (6) perilaku remaja ketika ibu bekerja di luar negeri. Data sekunder meliputi keadaan umum wilayah penelitian dan prcstasi akade1l1ik rcmaja. Data diolah dengan statistik deskriptif dan inferensia (uji korelasi SjJearll/an. uji beda Independen/ dan Paired). Hasil penelitian menunj llkkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan (p<0,05) dalam pelaksanaan peran instrumental yang dilakukan ayah setelah kepergiun ibu menurut persepsi ayah dan re1l1aja pada kedua kelompok. Hal ini terutama dirasakan oleh respond en remaja putera, dimana kelompok il1i memiliki persepsi bahwa peran instrumental ayah meningkat sebesar 80%. Sementara, terdapat penurunan yang signifikan (p<0,05) pada pelaksanaan peran instrumental ibu sesudah kepergiannya ke luar negeri. Hal ini dipersepsikan sebesar 100% oleh rCll1aja putera dan 93,3% oleh rell1aja puteri. Sementara ll1enurut persepsi ayah, tidak jauh berbeda dengan persepsi menurut remaja, yaitu 86,7% untuk ayah remaja putera dan 83,3% untuk ayah remaja puteri. Hasil penelitian menunjukkan balma peran ekspresif yang dilakukan ayah seteIah kepergian ibu ke Illar negeri mengalami peningkatan, baik menurut persepsi remaja maupun ayah kedua kelompok. Namun demikian, hasil anal isis statistik menunjukkan bahwa pada kelompok putera, peningkatan tersebut tidak signifikan (p>0,05) walaupun terdapat peningkatan peran instrumental ayah sebesar 36,7%, baik menurut persepsi remaja putera maupun persepsi ayahnya. Sementara pada kelompok remaja puteri, peningkatan tersebut signifikan pada p<0,05. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kepergian ibu ke luar negeri membuat peran ekspresif yang dilakukannya cenderung menurlln secara signifikan (p<0,05), baik menllrut persepsi remaja mallplln ayah kedua kelompok contoh. Hal ini menunjukkan bahwa ada hambatan bagi ibu dalam I11cnjalankan' peran ekspresifnya. Sclallla kepergian ibll ke luar negeri, dukungan teman pada kedua kelolllpok rel11aja contoh tennasuk kategori tinggi, yaitu 66.7% untuk kelol11pok rel11aja putera dan 80% untuk kelol11pok rCl11aja pllteri. Sel11cntara, dllkungan yang diberikan kerabat termasuk dalm kategori sedang (86,7% lIntuk kelompok putera dan 60% untuk kelompok puteri). Kondisi ekonol11i keluarga Illembuat sebagian besar rCl1laja baik putera maupun putcri, bersikap l1leneril1la (66,7%) terhadap kepergian ibu untuk bekelja ke luar negcri, namun perilaku yang ditunjukkan rCl11aja putera cenderung tctap (50%), dan relllaja puteri ccnderung turun (50%). Semcntara, prestasi belajar rcmaja berada pada kategori cukup (66,7% untuk remaja putera dan 80% untuk remaja puteri). Tidak ada perbedaan yang yang signifikan (p>O.05) dalalll sikap, perilaku dan prestasi belajar antara relllaja plltera dan puteri. Uji korelasi Spearman, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif nyata (p<0,05) antara peru bah an peran instrumental ayah menurut persepsi relllaja dengan sikap relllaja puteri, begitu juga dengan peru bah an peran instrumental ibu Illenurut persepsi remaja dengan perilaku remaja puteri, serta peru bah an peran ekspresif ayah menurut persepsi rel11aja dengan sikap remaja puteri. Terdapat hubungan positif nyata (p<O,O I) antara perllbahan peran instrumental ibu menurut pcrsepsi ayah, dengan sikap remaja putera, begitu juga dengan perubahan peran cksprcsif ayah mcnurut perscpsi ayah dengan peri laku remaja putera (p<O,05). Hal ini l11enunjukkan scmakin mcningkat peran orangtua (instrumental dan ekspresif) semakin meningkat pula sikap dan perilaku rel11aja. Hasil uji korelasi Spearman juga membllktikan bahwa dllkllngan teman berhllbungan ncgatif nyata (p<O,O I) dengan perilaku remaja puteri dan tidak terdapat hllbungan antara sikap dan perilaku remaja baik putera maupun pllteri dcngan prestasi akadelllik. Hal ini menunjukkan ballWa semakin tinggi dukungan yang dibcrikan oleh teman, membuat perilaku remaja puteri cenderung menurun. Mengingat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas peran instrumental dan ekspresif ibu menurun sejak kepergiannya keluar negcri, maka diharapkan ibu Illeningkatkan komunikasi dengan keluarga di rumah. Adanya dukllngan yang tinggi dari teman sebaya, sementara dari segi perilaku cenderung menu run, maka diharapkan orangtua dapat Illeningkatkan kehangatan dalalll keluarga. sehingga remaja lebih banyak menghabiskan waklu di rumah daripada bersama teman.