Evaluasi Kondisi Habitat Padang Lamun Melalui Analisis Struktur Komunitas Padang Lamun di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Abstract
Lamun memiliki peran penting bagi kehidupan biota laut sebagai produsen primer dan penyusun habitat perairan. Kualitas air dan kandungan substrat berpengaruh terhadap kelimpahan lamun di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas habitat yaitu kualitas air dan kandungan substrat dengan struktur komunitas padang lamun. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2023 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan di tiga stasiun meliputi pengambilan data lamun dengan tiga line transect di setiap stasiun, pengambilan data kualitas air, dan pengambilan contoh sedimen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 jenis lamun yang ditemukan yaitu T. hemprichii, E. acoroides, C. rotundata, H. ovalis, dan S. isoetifolium. Kerapatan dan penutupan tertinggi didapatkan oleh jenis T. hemprichii di tiga stasiun. Hasil analisis menunjukkan, kerapatan lamun memiliki hubungan positif dengan suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan C-organik namun memiliki hubungan negatif dengan pH dan substrat pasir kasar. Kandungan karbon organik pada substrat dipengaruhi oleh komposisi sedimen dan kandungan karbon pada lamun dipengaruhi oleh kerapatan. Hal ini menunjukkan kondisi lingkungan perairan berpengaruh terhadap struktur komunitas lamun. Seagrasses have an important role for marine life as primary producers and aquatic habitat builders. Water quality and substrate content affect the abundance of seagrass in a body of water. This study aims to analyze the relationship between habitat quality, namely water quality and substrate content with seagrass community structure. This research was conducted in November 2023 on Pramuka Island, Thousand Islands, DKI Jakarta. Data collection was carried out at three stations including seagrass data collection with three line transects at each station, water quality data collection, and sediment sampling. The results showed that there were 5 seagrass species found, namely T. hemprichii, E. acoroides, C. rotundata, H. ovalis, and S. isoetifolium. The highest density and closure were obtained by T. hemprichii species in three stations. The analysis showed that seagrass density had a positive relationship with temperature, salinity, dissolved oxygen, and C-organic but had a negative relationship with pH and coarse sand substrate. Organic carbon content in the substrate was influenced by sediment composition and carbon content in seagrass was influenced by density. This shows that the condition of the aquatic environment affects the structure of the seagrass community.