Analisis Pendapatan Usaha Produk Daging Sapi di PT Garindo Food International Kabupaten Bekasi
Abstract
Salmah. Analisis Pendapatan Usaha Produk Daging Sapi di PT Garindo Food International Kabupaten Bekasi. Dibimbing oleh Sari Putri Dewi dan Tera Fit Rayani.
Masyarakat Indonesia memiliki daya konsumsi terhadap daging sapi yang tinggi, hal inilah yang menyebabkan tingkat permintaan semakin meningkat setiap tahunnya baik dari segi raw material ataupun produk olahan daging sapi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dikaji lebih mendalam terkait profil produksi daging yang dipotong, khususnya pada wilayah atau kota yang memiliki tingkat konsumsi daging sapi tinggi, salah satunya kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan tingkat konsumsi daging sapi tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu kegiatan analisis pendapatan usaha ini dilakukan di PT Garindo Food International Bekasi, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang didapatkan berasal dari hasil analisis selama 5 bulan di PT Garindo Food International mengenai analisis biaya, produksi dan pemasaran produk olahan daging sapi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan praktik langsung dilapangan. PT Garindo Food International layak dijalankan apabila hanya menjual produk olahan daging sapi saja dan dapat mengembalikan modal investasi apabila selama 5 tahun menghasilkan pendapatan bersih sebesar 418.159.512 per bulan. Indonesian people have a high consumption capacity for beef, this is what
causes the level of demand to increase every year, both in terms of raw materials and
processed beef products. Based on this, it is necessary to study in more depth
the profile of slaughtered meat production, especially in regions or cities that have
high levels of beef consumption, one of which is the city of Bekasi as one of the cities
with the highest level of beef consumption in West Java Province. Therefore, this
business income analysis activity is carried out at PT Garindo Food
International Bekasi, West Java. The method used is descriptive qualitative. The
data obtained came from the results of a 5 month analysis at PT Garindo Food
International regarding cost analysis, production and marketing of processed
beef products. Data collection techniques use observation, interviews and direct
practice in the field. PT Garindo Food International is worth running if it only
sells processed beef products and can return the investment capital if for 5 years it
produces a net income of 418,159,512 in a month Salmah. Analisis Pendapatan Usaha Produk Daging Sapi di PT Garindo Food International Kabupaten Bekasi. Dibimbing oleh Sari Putri Dewi dan Tera Fit Rayani.
Masyarakat Indonesia memiliki daya konsumsi terhadap daging sapi yang tinggi, hal inilah yang menyebabkan tingkat permintaan semakin meningkat setiap tahunnya baik dari segi raw material ataupun produk olahan daging sapi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dikaji lebih mendalam terkait profil produksi daging yang dipotong, khususnya pada wilayah atau kota yang memiliki tingkat konsumsi daging sapi tinggi, salah satunya kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan tingkat konsumsi daging sapi tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu kegiatan analisis pendapatan usaha ini dilakukan di PT Garindo Food International Bekasi, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang didapatkan berasal dari hasil analisis selama 5 bulan di PT Garindo Food International mengenai analisis biaya, produksi dan pemasaran produk olahan daging sapi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan praktik langsung dilapangan. PT Garindo Food International layak dijalankan apabila hanya menjual produk olahan daging sapi saja dan dapat mengembalikan modal investasi apabila selama 5 tahun menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 418.159.512 per bulan.