Aspek Mutu dan Sanitasi dalam Pendaratan Ikan Kakap Merah di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung
Abstract
Kakap merah menjadi salah satu ikan komoditas unggulan dan bernilai ekonomis tinggi yang didaratkan di PPN Sungailiat. Selain bernilai ekonomis, kakap merah juga termasuk ikan komoditas ekspor dengan negara tujuan Asia yang mengharuskan mutu ikan baik agar memiliki nilai jual tinggi. Sanitasi dan higienitas pada saat penanganan ikan perlu diperhatikan. Nelayan perlu mengetahui cara penanganan ikan baik agar dapat menghindari turunnya mutu ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi pengaruh lingkungan dan alat penanganan ikan serta menurunnya kualitas ikan yang dapat menyebabkan kerugian. Metode yang digunakan adalah studi kasus, dengan pengambilan sampel purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui kondisi aktual sanitasi dan higienitas, analisis regresi linier sederhana dan analisis kuantitatif dengan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi di kolam pelabuhan dan dermaga masih kotor.
Berbeda kondisi fisik TPI masih dalam kategori bersih. Hasil tingkat sanitasi alat (x) dengan mutu ikan (y) yang diolah menggunakan Microsoft excel memiliki hubungan yang kuat, dibuktikan dengan nilai <0.05 artinya bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel x dengan y. Total kerugian akibat penurunan mutu ikan pada trip penangkapan 20 kapal bubu selama satu bulan adalah sebesar Rp 19.175.000,00 dengan rata-rata total kerugian per kapal per trip sebesar Rp 958.750,00. Red snapper is one of the leading and high economic value commodity fish
landed at Sungailiat Fishing Port. In addition to its economic value, red snapper is
also an export commodity fish with Asian destination countries that require good
fish quality to have a high selling value. Sanitation and hygiene during fish
handling need to be considered. Fishermen need to know how to handle fish
properly in order to avoid a decrease in fish quality. The purpose of this research
are to determine information on the influence of the environment and fish
handling tools and the decline in fish quality that can cause losses. The method
used is a case study, with purposive sampling. The analysis used is descriptive
analysis to determine the actual conditions of sanitation and hygiene, simple linear
regression analysis and quantitative analysis with economic analysis. The results
showed that conditions of sanitation and hygiene in the basin and quay still dirty.
Different physical condition of fish auction hall is still in clean category. The
results of the level of fish handling tools (x) with fish quality (y) processed using
Microsoft excel have a strong relationship, proven by the value <0.05, meaning
that there is a significant influence between the x and y variables. The total loss
due to decreased fish quality on fishing trip of 20 bubu vessels for one month is
IDR 19,175,000 with average total loss per vessel per trip of IDR 958,750