Peremajaan Optimum Tanaman Kopi Arabika dalam Meningkatkan Produktivitas Berkelanjutan pada PT Inti Gravfarm Indonesia

Abstract

PT Inti Gravfarm Indonesia sebuah perusahaan sektor komoditas kopi arabika specialty. Kopi sebagai tanaman perkebunan tahunan memiliki kecenderungan penurunan produktivitas seiring menuanya usia tanam. Munculnya permasalahan usia tanaman kopi yang telah menua pada Perkebunan Sukaratu Gravfarm menyebabkan penurunan produktivitas seiring waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan serta menentukan saat optimum proyek peremajaan kopi dapat dilakukan sehingga dapat meningkatkan produktivitas berkelanjutanya. Metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis non finansial dan finansial terhadap dua skenario proyek. Hasil analisis finansial proyek dikatakan layak, dengan nilai NPV skenario I dan II sebesar Rp 106.062.603 dan Rp 102.958.006; IRR sebesar 36% dan 32%; Net B/C sebesar 7,6 dan 6,5; payback period selama 4 tahun 6 bulan dan 5 tahun. Analisis switching value menunjukan peningkatan harga pupuk lebih sensitif terhadap perubahan penurunan produksi. Analisis uji beda (independent t-test) menunjukan tidak terdapat perbedaan rata-rata outflow pada kedua skenario. Analisis saat penentuan optimum menunjukan waktu peremajaan optimum dicapai pada saat 19, 14 dan 10 tahun berdasarkan berbagai keadaan.

PT Inti Gravfarm Indonesia is a company in the specialty Arabica coffee commodity sector. Coffee, being a perennial plantation crop, tends to experience a decline in productivity as the plants age. The aging coffee plants at Sukaratu Gravfarm Plantation have led to a decrease in productivity over time. This study aims to analyze the feasibility and determine the optimal timing for a coffee rejuvenation project to enhance sustainable productivity. The analysis methods used include both non-financial and financial analyses of two project scenarios. The financial analysis results indicate that the project is feasible, with NPV values of IDR 106,062,603 and IDR 102,958,006 for scenarios I and II, respectively; IRR values of 36% and 32%; Net B/C ratios of 7.6 and 6.5; and payback periods of 4 years 6 months and 5 years. The switching value analysis shows that an increase in fertilizer prices is more sensitive to changes in production decline. The Independent t-test analysis indicates that there is no significant difference in the average outflow between the two scenarios. The optimal rejuvenation timing analysis shows that the optimal rejuvenation time is achieved at 19, 14, and 10 years under various conditions.