Show simple item record

dc.contributor.advisorYonvitner
dc.contributor.advisorHariyadi, Sigid
dc.contributor.authorPratiwi, Dafinda Putri
dc.date.accessioned2024-07-20T16:17:03Z
dc.date.available2024-07-20T16:17:03Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154422
dc.description.abstractKenaikan suhu atmosfer saat ini telah menjadi isu hangat bagi seluruh dunia yang di sebabkan karena peningkatan konsentrasi karbon dioksida (CO2) dan berdampak pada perubahan iklim. Analisis nilai biomassa stok karbon yang tersimpan dilaksanakan pada 20 November – 26 November 2023 di Utara Pulau Pari, Kepulauan Seribu DKI Jakarta dari 5 titik pengamatan yang berbeda, yaitu 3 pengamatan di ekosistem mangrove dan 2 pengamtan di ekositem pandan laut. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode plot lingkaran. Pengukuran stok karbon dan biomassanya hanya didasarkan atas diameter batang. Nilai biomassa yang di dapat dibandingkan untuk menentukan lebih banyak manakah CO2 yang diserap untuk mengurangi emisi CO2 di kedua ekosistem pesisir. Ekosistem mangrove memiliki serapan karbon CO2 lebih besar daripada ekosistem pandan laut yaitu sebesar 1407 ton CO2/ha dan 10 ton CO2/ha, dikarenakan jumlah diameter dan jenis spesies yang ditemukan saat dilokasi lebih banyak dan mendominasi ekosistem mangrove daripada pandan laut yaitu sebesar 163 ind dan 26 ind.
dc.description.abstractThe rise in atmospheric temperature has now become a hot issue for the whole world caused by an increase in carbon dioxide (CO2) concentrations and an impact on climate change. Analysis of the value of stored carbon stock biomass will be carried out on November 20 – November 26, 2023 in the North of Pari Island, Seribu Islands DKI Jakarta from 5 different observation points, namely 3 observations in mangrove ecosystems and 2 observations in pandan laut ecosystems. Sampling is carried out using the circular square transect method. The measurement of carbon stocks and biomass is based only on the diameter of the rod. Biomass values can be compared to determine where more CO2 is absorbed to reduce CO2 emissions in both coastal ecosystems. Mangrove ecosystems have greater carbon CO2 absorption than pandan laut ecosystems, which are 1407 tons CO2/ha and 10 tons CO2/ha, because the number of diameters and types of species found when located is more and dominates mangrove ecosystems than sea pandanus, which is 163 ind and 26 ind.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleBiomassa dan Stok Karbon Ekosistem Mangrove dan Pandan Laut (Pandanus tectorius) di Utara Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.id
dc.title.alternativeBiomass and Carbon Stock Mangrove and Pandan Laut Ecosystems (Pandanus tectorius) on North Pari Island, Seribu Islands, DKI Jakarta
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordbiomassaid
dc.subject.keywordmangroveid
dc.subject.keywordstok karbonid
dc.subject.keywordpandan lautid
dc.subject.keywordPulau Pariid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record