Show simple item record

dc.contributor.authorDano, Agus Hamzah
dc.date.accessioned2010-05-07T09:14:08Z
dc.date.available2010-05-07T09:14:08Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15439
dc.description.abstractSalah satu daging merah yang banyak dikonsumsi di Indonesia adalah daging sapi, selain daging merah lainnya seperti kambing, domba, kerbau dan babi. Konsumen biasanya memperoleh daging sapi dengan cara membelinya di swalayan, pasar tradisional, meat shop atau tempat lainnya. Masyarakat di daerah perkotaan umumnya memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi, sehingga menyebabkan semakin sempitnya waktu yang tersedia untuk berbelanja dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (termasuk produk daging sapi segar) dan masyarakat menginginkan tempat pembelian daging sapi yang teIjangkau dan tidak memakan waktu mereka. Penelitian di pasar swalayan atau pasar tradisional terhadap produk daging sapl segar perJu dilakukan untuk mengetahui mengenai preferensi konsumen terhadap kualitas sifat fisik daging sapi dan sejauh mana produsen telah menyediakan daging sapi yang diinginkan konsumen. Secal'a umum, konsumen dapat memperoleh daging sapi di pasar tradisional dan di pasar swalayan (supermarket), dimana karakteristik antara dua tempat pembelian tersebut berbeda baik itu kenyamanan, kebersihan, harga, dan hal-hal lain yang menyebabkan konsumen memilih kriterianya sendiri dalam menentukan pembelian daging sapi. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis pola konsumsi, pola penyediaan dan tingkat pengetahuan konsumen mengenai daging sapi yang ada di pasar tradisional dan di pasar swalayan, (2) Menganallsis faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pembelian daging sapi apakah di pasar tradisional atau di pasar swalayan, (3) Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut daging sapi yang tersedia di pasar tradisional dan di pasar swalayan. Penelitian dilakukan di tingkat konsumen rumah tangga dan lokasi penelitian dipilih secara sengaja di pasar swalayan Hero Padjajaran dan di pasar tradisional Citeureup di' Bogor. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan (accidental sampling), denganjumlah responden 60 orang yang terbagi menjadi 30 responden pasar swalayan dan 30 responden pasar tradisional. Untuk anal isis data dalam penelitian ini menggunakan; (1) Analisis Deskriptif, untuk mengetahui pola konsumsi, pola penyediaan dan tingkat pengetahuan konsumen, (2) Analisis Model Logistik, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pembelian apakah di pasar swalayan atau di pasar tradisional, (3) Analisis Model Sikap Fishbein Extended. untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut daging sapi yang ada di pasar swalayan dan di pasar tradisional, Hasil penelitian menunjukan bahwa pola konsumsi daging sapi konsumen rumah tangga di pasar swalayan lebih baik daripada di pasar tradisional, karena di tunjang dengan pekeJjaan dan pendapatan yang lebih baik. Frekuensi konsumsi konsumen rumah tangga pasar swalayan rata-rata satu kali seminggu, dengan ratarata jumlah pembelian 1-2 kg, bagian daging yang paling sering di beli adalah bagian daging rendang untuk diolah sebagai rendang, yang akan disediakan sebagai santapan makan siang dan malam. Sedangkan konsumen rumah tangga pasar tradisional, frekuensi konsumsi yang dilakukan rata-rata satu kali sebulan, dengan rata-rata jumlah pembelian kurang dari satu kilogram, dan bagian daging yang paling sering dibeli adalah bagian daging gandik untuk diolah sebagai rendang, yang akan disediakan sebagai santapan makan siang dan malam. Faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konsumen rumah tangga dalam membeli daging sapi di pasar swalayan atau di pasar tradisional adalah pendidikan, usia, dan frekuensi pembelian. Dari hasil evaluasi (ei) mengenai sikap konsumen terhadap atribut daging sapi yang dinilai baik atau disukai oleh konsumen di pasar swalayan, diperoleh bahwa atribut bagian-bagian daging, warna daging, kekenyalan, periemakan, teksturl serat, penyajian daging, sertifikat halal, pelayanan, kenyamanan, asal daging, dan waktu kadaluarsa mendapat penilaian yang baik. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut bisa dikatakan bahwa atribut-atribut tersebut disukai oleh konsumen pasar swalayan. Sedangkan untuk atribut penyakit, tempat potong, kilap daging, kebasahan daging, potongan daging dan ketersediaan daging, sikap konsumen terhadap atribut tersebut netral, artinya atribut-atribut yang telah ada tidak mempengaruhi dan dapat diterima konsumen dalam membeli daging sapi. Sedangkan atribut harga paling tidak disukai atau dinilai buruk oleh konsumen, karena harga daging sapi yang ada sekarang dinilai lebih mahal dibandingkan dengan harga di pasar tradisional. ~ Dari hasi evaluasi (ei) mengenai sikap konsumen pasar tradisional, diketahui konsumen menyukai atau menilai baik atribut harga, bagian-bagian daging, warna, kekenyalan, perlemakan, kilap daging, tekstur, kebasahan daging, ketersediaan, sertifikat halal, pelayanan, kenyamanan, asal daging, bahkan atribut seperti penyakit, waktu kadaluarsa, dan tempat potong dinilai sangat baik oleh konsumen. Untuk atribut potongan daging dan penyajian, sikap konsumen terhadap atribut tersebut adalah netra!, artinya atribut yang ada sekarang tidak mempengaruhi dan dapat diterima konsumen dalam membeli daging sapi. Perilaku konsumen rumah tangga secara keseluruhan mempunyai pandangan positifterhadap kedua lokasi pembelian di pasar swalayan dan di pasar tradisional, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk membeli daging sapi di pasar swalayan dan di pasar tradisional. Hal ini disebabkan selain pada faktor internal (sikap) mereka yang positif, juga pendapat kelompok referensi yang positif <4J.n karena kedua bagian tersebut besar pengaruhnya dalam membentuk perilaku pembelian konsumen, maka secara keseluruhan mereka mempunyai keinginan untuk membeli daging sapi di pasar swalayan dan di pasar tradisional. Untuk meningkatkan konsumsi daging sapi dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap daging sapi maka perlu dilakukan perbaikan atribut daging sapiyang telah ada terutama dari segi harga yang masih dinilai mahal oleh konsumen dan mempertahankan atribut yang disukai konsumen.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis keputusan lokasi pembelian dan preferensi terhadap atribut daging sapi segar (Kasus di pasar swalayan hero Padjajaran dan pasar Tradisional Citeureup di Bogor)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record