dc.contributor.advisor | Irawan, Suhendi | |
dc.contributor.author | YUSUF, MUHAMMAD ZAIN | |
dc.date.accessioned | 2024-07-20T02:06:19Z | |
dc.date.available | 2024-07-20T02:06:19Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154393 | |
dc.description.abstract | Ketidakmampuan perusahaan dalam memperkirakan jumlah pesanan dan
merencanakan kapasitas yang dimiliki menjadi dasar topik ini diangkat. Tujuan
dari penelitian ini adalah membuat acuan dalam memperkirakan jumlah pesanan
dan penjadwalan produksi yang sesuai dengan kapasitas perusahaan pada bulan
Oktober sampai Desember 2023. Perencanaan produksi dimulai dari analisis ABC
untuk menentukan prioritas produk dengan nilai kebutuhan tertinggi. Selanjutnya
dilakukan forecasting untuk memprakirakan jumlah pesanan. Hasil dari
forecasting diperlukan sebgai input pembuatan master production schedule (MPS)
dan dilanjutkan dengan perencanaan kapasitas produksi atau rough cut capacity
planning (RCCP) dan diakhiri dengan pembuatan material requirement planning
(MRP). Hasil dari perhitungan menjukkan produk T7, T6, dan T8 harus
diprioritaskan. Penjadwalan produksi menunjukkan jumlah dan kapan produk
harus produksi. Selanjutnya, pada perencanaan kapasitas menunjukan hasil pada
bulan Oktober sampai Desember minggu ke-2 membutuhkan waktu tambahan
dalam produksi. Terakhir, perencanaan material menunjukan produk T7, T8 dan
T6 memerlukan kebutuhan material berupa besi pipa 3” 6m, besi siku 50 12m,
besi plat 8mm 4x8m dan baut M12. | |
dc.description.abstract | The company's inability to forecast order quantities and plan its capacity serves
as the basis for this topic. The aim of this research is to establish guidelines for
forecasting order quantities and scheduling production in line with the company's
capacity from October to December 2023. Production planning starts with ABC
analysis to prioritize products based on their highest demand. Next, forecasting is
conducted to predict order quantities. The results of the forecasting are then used
as input for creating the master production schedule (MPS), followed by
production capacity planning or rough-cut capacity planning (RCCP), and
concluded with material requirement planning (MRP). The calculation results
indicate that products T7, T6, and T8 should be prioritized. Production scheduling
specifies the quantity and timing of when products should be produced.
Furthermore, capacity planning indicates that additional time is needed for
production from October to the second week of December. Lastly, material
planning shows that products T7, T8, and T6 require materials such as 3" 6m steel
pipes, 50 12m angle irons, 8mm 4x8m steel plates, and M12 bolts. | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | PENERAPAN PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK MOUNTING DI PT BUKAKA TEKNIK UTAMA | id |
dc.title.alternative | The Implementation of Production on Mounting at PT Bukaka Teknik Utama | |
dc.type | Tugas Akhir | |
dc.subject.keyword | Production Planning | id |
dc.subject.keyword | Forecasting | id |
dc.subject.keyword | Penjadwalan Produksi | id |
dc.subject.keyword | RCCP | id |
dc.subject.keyword | MPS | id |