Hantaran hidrolik jenuh tanah sebagai akibat berbagai pola pengelolaan lahan
Abstract
Kelangkaan air dibeberapa daerah di Indonesia salah satunya disebabkan oleh penurunan eadangan air bawah tanah. Penyebab utama penurunan eadangan air bawah tanah tersebut adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan dan melalukan air (hantaran hidrolik) pada daerah tangkapan air sebagai akibat kesalahan dalam penggunaanlpengelolaan lahan sehingga tidak sesuai dengan kemampuannya serta tidak diterapkannya kaidah-kaidah konservasi tanah dan air seear'a memadai. Seeara otentik karakteristik hantaran hidrolik jenuh tanah sebagai akibat berbagai pola pengelolaan iahan pada Latosol dan Podsolik Merah Kuning masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik hantaran hidrolik jenuh sebagai akibat beberapa tipe pengelolaan lahan yang meliputi tegalan, perkebunan karet dan hutan pada Latosol Darmaga dan Podsolik Merah Kuning Jasinga. Penelitian ini meliputi pengambilan eontoh tanah dan pengukuran hantaran hidrolik jenuh dilapang dan analisis laboratorium da..:i bulan Juni sampai dengan Agustus 2003. Raneangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Raneangan Acak KeJompok (RAK) dengan 2 perJakuan dan 3 ulangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yang terdiri dari anaiisis sidik ragam, anal isis regresi linear berganda dan regresi linear sederhana. HasiI penelitian menunjukkan bahwa nilai hantaran hidrolik jenuh sangat dipengaruhi oleh pengelolaan lahan, namun tidak dipengaruhi oleh jenis tanah yang diteliti. Seeara umum lahan hutan memiliki hantaran hidrolik jenuh paling tinggi (2.09 em/jam) diikuti dengan lahan tegalan (1.48 em/jam) dan lahan kebun karet (0.75 em/jam). Tingginya hantaran hidrolik pada lahan hutan disebabkan oleh tingginya pori makro, pori drainase sangat eepat (PDSC) dan indeks stabilitas agregat (ISA) sehingga menyebabkan pergerakan air lebih eepat. Banyaknya perakaran tumbuhan dan tingginya bahan organik tanah serta aktivitas fauna tanah ikut mendukung tingginya hantaran hidrolik jenuh pada lahan hutan. Lahan tegalan memiliki hantaran hidrolik jenuh yang lebih rendah dari lahan hutan karena lahan tegalan memiliki pori makro, PDSe dan ISA yang lebih rendah dari lahan hutan. Pengolahan tanah berlebihan pada lahan tegalan mempercepat oksidasi bahan organik dan penghancuran agregat tanah yang telah terbentuk sehingga menurunkan pori makro tanah. Lahan kebun karet memiliki hantaran hidrolik jenuh terendah karena memiliki pori makro dan PDse terendah. Adanya pengaruh injakan kaki petani pada waktu menyadap getah karet mengakibatkan pemadatan tanah sehingga menurunkan pori makro tanah. Parameter sifat fisik tanah yang paling berpengaruh terhadap hantaran hidrolik jenuh adaIah pori makro. Pori makro nyata meningkatkan hantaran hidrolik jenuh dengan persamaan Y = 0.162 + 0.0655X (1 = 0.73); sebaliknya pori mikro berpengarv.h negatif terhadap hantaran hidrolik jenuh dengan persamaan Y = 3.1919 - 0.0478X (1 = 0.21); ISA tanah berpengaruh secara tidak langsung terhadap hantaran hidrolik jenuh; ISA tanah meningkatkan pori makro tanah, dan pada gilirannya meningkatkan hantaran hidrolik jenuh. Pori makro tanah meningkat dengan meningkatnya ISA tanah mengikuti persamaan Y = 7.5714 + 0.2319X (r2 = 0.21).