Show simple item record

dc.contributor.advisorPanjaitan, James Parlindungan
dc.contributor.advisorAgus, Syamsul Bahri
dc.contributor.authorNugroho, Adhitya
dc.date.accessioned2024-07-17T00:18:54Z
dc.date.available2024-07-17T00:18:54Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153892
dc.description.abstractPulau Gili Labak merupakan wilayah yang memiliki potensi wisata strategis serta masuk kedalam kawasan lindung terumbu karang yang diprioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep. Pemetaan habitat bentik di perairan Pulau Gili Labak masih sangat terbatas dilakukan, sehingga ketersediaan data spasial habitat bentik sangat terbatas. Pemanfaatan instrument drone di bidang kelautan dapat menjadi alternatif untuk menyediakan data spasial secara efektif dan efisien serta dapat mendapatkan citra beresolusi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sudut sensor berapakah yang paling optimal, waktu yang optimal untuk penerbangan drone pada perairan, serta mengetahui tingkat akurasi pada setiap algoritma menggunakan metode Object Based Image Analyses (OBIA). Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Gili Labak. Pengambilan data habitat bentik dan akuisisi citra drone dilaksanakan pada bulan Oktober 2022. Akuisisi citra dibagi menjadi 4 kategori waktu dibagi menjadi: (a) 08:00-09:15; (b) 09:30-10:45; (c) 13:15-14:30; (d) 14:45-16:00 WIB. Sudut kemiringan sensor dibagi menjadi dua kategori sudut sensor 90º dan yang kedua 45º. Data habitat bentik yang diambil sebanyak 415 titik pengamatan, sebanyak 208 titik sebagai klasifikasi dan 207 untuk uji akurasi. Metode klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini berbasis objek, dan uji akurasi. Metode OBIA diterapkan melalui klasifikasi multiskala menggunakan algoritma multiresolution segmentation (MRS) yang dibagi menjadi dua level, yaitu reef level (level 1) dan habitat bentik (level 2). Skala segmentasi yang digunakan pada level 1 yaitu 200 dan level 2 skala segmentasi secara berturut-turut 25, 50, 70, 100. Klasifikasi habitat bentik dilakukan pada 6 kelas habitat bentik menggunakan algoritma klasifikasi Bayes, k- nearest neighbor (KNN), support vector machine (SVM), decision tree (DT), random tree (RT) dengan input data lapangan. Berdasarkan hasil uji akurasi pada sudut 90º diperoleh nilai overall accuracy tertinggi pada waktu pengambilan gambar pukul 13:15 dengan algoritma klasifikasi menggunakan SVM pada skala segmentasi 50. Nilai akurasi tertinggi sebesar 84,06% pada skala segmentasi 50 dengan algoritma SVM dan untuk akurasi terendah diperoleh nilai sebesar 19,81% pada algoritma SVM pada pukul 09:30 menggunakan skala segmentasi 50 dan 70. Hasil uji akurasi pada sudut 45º diperoleh nilai akurasi tertinggi pada algoritma SVM pada waktu pengambilan gambar pukul 13:15. Nilai akurasi tertinggi pada sudut pengambilan gambar 45º pada pukul 13:15 menggunakan algoritma SVM diperoleh nilai OA sebesar 68,12% dengan skala segmentasi 50. Nilai terendah pada sudut 45º diperoleh pada pukul 08:00 dengan nilai sebesar 31,40% pada algoritma DT dengan skala segmentasi 25. Berdasarkan hasil uji indeks kappa diperoleh hasil sebesar 0.78656 pada waktu pengambilan pukul 13:15 pada sudut 90º dengan algoritma SVM pada skala segmentasi 50 dimana masuk kedalam kategori sangat baik.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemetaan Habitat Bentik Berbasis Objek Menggunakan Drone di Perairan Pulau Gili Labak, Sumenepid
dc.title.alternativeObject-based Benthic Habitat Mapping Using Drones in the Waters of Gili Labak Island, Sumenep
dc.typeTesis
dc.subject.keywordGili Labak Islandid
dc.subject.keywordOBIAid
dc.subject.keywordmappingid
dc.subject.keywordBenthic habitatid
dc.subject.keyworddroneid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record