Show simple item record

dc.contributor.advisorWildan, Dudi Muhammad
dc.contributor.advisorEffendi, Hefni
dc.contributor.authorAnjani, Audia
dc.date.accessioned2024-07-08T07:05:25Z
dc.date.available2024-07-08T07:05:25Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153241
dc.description.abstractLimbah kegiatan pemeliharaan kepiting dapat meningkatkan jumlah nutrien di perairan, sehingga menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis limbah hasil pemeliharaan kepiting bakau (Scylla sp.) dengan sistem kolam terpal. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga November 2023. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan (rucah dan pelet) dan 20 ulangan. Parameter yang dikaji dan dianalisis meliputi kualitas air, limbah hasil pemeliharaan, dan kondisi biologis. Hasil penelitian menunjukkan, kondisi kualitas air pada kedua media pemeliharaan sesuai dengan baku mutu pemeliharaan kepiting. Persentase limbah sisa pakan perlakuan pelet lebih sedikit yaitu 12% dari jumlah makanan total yang diberikan. Kondisi kualitas perairan dan sisa pakan mempengaruhi kondisi biologis kepiting. Kondisi biologis kepiting dengan perlakuan pelet memiliki nilai yang lebih baik dibanding rucah dengan nilai survival rate 95.50±1.54%, specific growth rate 1.39±0.63%, molting rate 5.5±5.10%. Perlakuan makanan berupa pelet memiliki kualitas air yang baik, jumlah sisa pakan lebih sedikit, dan lebih mendukung pertumbuhan kepiting bakau, namun kandungan amonia dan nitrat pada media pemeliharaannya tinggi.id
dc.description.abstractWaste from crab rearing activities can increase the amount of nutrients in the water, causing eutrophication. This study aims to analyze the waste from rearing mud crabs (Scylla sp.) with a tarpaulin pond system. The research was conducted from September to November 2023. The research design used a complete randomized design (CRD) with two treatments (crabs and pellets) and 20 replicates. Parameters studied and analyzed included water quality, waste from rearing, and biological conditions The results showed that the water quality conditions in both rearing media were in accordance with the quality standards for crab rearing. The percentage of waste left over from the pellet treatment was less at 12% of the total amount of food given. Water quality conditions and residual feed affect the biological condition of the crabs. The biological condition of crabs with pellet treatment has a better value than rucah with a survival rate value of 95.50 ± 1.54%, specific growth rate 1.39 ± 0.63%, molting rate 5.5 ± 5.10%. The pellet food treatment had good water quality, less feed residue, and was more suitable of mud crab growth, but the amonia and nitrate content of the rearing medium was high.id
dc.description.sponsorshipProgram Kedaireka “Integrasi Wanamina Kepiting Bakau dan Restorasi Ekosistem untuk Perikanan Rendah Karbon”id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Kualitas Air Limbah Hasil Pemeliharaan Kepiting Bakau (Scylla sp.)id
dc.title.alternativeAssessment of Wastewater Quality from Mud Crab (Scylla sp.) Rearingid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordmud crabid
dc.subject.keywordwater qualityid
dc.subject.keywordwasteid
dc.subject.keywordrearingid
dc.subject.keywordcrab foodid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record