Studi tentang daya penggerak kapal ikan (BHP) dan aspek-aspek teknis terkait
View/ Open
Date
1993Author
Fara, Flora Andheka
Pasaribu, Bonar P.
Panjaitan, James P.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan kapal yang digerakkan dengan motor, belum sepenuhnya dipergunakan perhitungan secara ilmu perkapalan untuk menentukan daya penggerak kapal dan besarnya dimensi baling-baling kapal yang dibutuhkan. Sehingga bila ditinjau dari segi efisiensi dan effektivitas pengoperasian kapal yang menyangkut kelaiaklautan belum terpenuhi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 1992 berlokasi di Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Studi kasus dilakukan terhadap kapal-kapal bermotor yang beroperasi di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu. Formula dari metode Holtrop Mennen dan M. W. C. Oosterveld Van P. Oossanen (Panjaitan, 1992). Metode Holtrop Mennen dipergunakan untuk menentukan daya penggerak kapal ikan (BHP) yang di- butuhkan. Dan Metode Oosterveld Oossaanen untuk menentukan dimensi baling-baling kapal yang dibutuhkan.
Di Teluk Pelabuhan Ratu, kapal payang yang berukuran 5.84 GT mempunyai kisaran panjang 9.30 12.25 m, lebar 2.20 2.98 m, dalam 0.89 1.25 m dan nilai CB 0.38 0.46, dipasang dengan motor tempel berdaya 40 HP yang dilengkapi dengan baling-baling berdiameter 0.30 m. Beroperasi dengan kecepatan 5.0 - 6.0 knot.
Kapal gillnet berukuran 4.77 GT dengan kisaran pan- jang 9.96 12.25 m, lebar 1.74 1.20 m dan nilai CB 0.37 2.77 m, dalam 0.68 0.48, dipasang dengan motor tempel berdaya 40 HP, baling-baling berdiameter 0.30 m.
Kapal purse seine berukuran 7.61 GT mempunyai kisaran panjang 10.50 11.50 m, lebar 3.30 3.60 m, dalam 1.00 1.20 m dan nilai CB 0.45 0.53, dipasang dengan 2 motor tempel berdaya 40 59 HP yang dilengkapi dengan 2 buah baling-baling berdiameter 0.40 m. Beroperasi dengan kecepatan 5.0 6.5 knot. ...