Pengusahaan kentang di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan
View/ Open
Date
1995Author
Munthe, Lucia Gempita
Wiendi, Ni Made Armini
Metadata
Show full item recordAbstract
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman semusim yang berbentuk herba dengan tinggi 50 cm sampai dengan 120 cm. Tanaman ini menghasilkan umbi yang berasal dari per- kembangan batang di bawah tanah. Menurut Chapman dan Carter (1976), umbi ini merupakan organ penyimpan yang mempunyai kandungan karbohidrat tinggi.
Dalam rangka peningkatan kebutuhan pangan, pembangun- an di bidang pertanian terus digalakkan. taranya adalah pertanian sayur mayur. Salah satu dian- Kentang merupakan sayuran yang mempunyai nilai gizi tinggi. Didalam 100 g umbi kentang terkandung 83 kalori, 2 g protein, 19,1 g karbohidrat, 0,1 g lemak, 11,0 mg kalsium, 56,0 mg fosfor, 17,0 mg vitamin C, 77,8 g air, dan beberapa vitamin serta mineral lainnya (Direktorat Gizi Departement Kesehatan R.I., 1979). Kentang mempunyai potensi yang besar sebagai sumber karbohidrat dalam menunjang program diversifikasi pangan dan juga sebagai sumber devísa non migas (Balai Penelitian Hortikultura Lembang, 1989).
Luas areal tanaman kentang di Indonesia pada tahun 1989 adalah 39.229 ha, dengan produksi sebanyak 559.396 ton (BPS, 1991). Sedangkan tingkat konsumsi kentang per kapita sekitar 1,62 kg/tahun, sehingga diperlukan produksi sebesar 326.604 ton, dengan asumsi yang terbuang sebanyak 16% (BPS, 1987). ...