Show simple item record

dc.contributor.advisorWagiono, Yayah K.
dc.contributor.authorFatimah, Fita Siti
dc.date.accessioned2024-05-29T02:24:25Z
dc.date.available2024-05-29T02:24:25Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152120
dc.description.abstractIndustri minyak goreng sawit saat ini dikuasai oleh sembilan kelompok bisnis yang mengoperasikan sekitar 28 pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 6.324.804 ton per tahun atau merupakan 80,5 persen dari total kapasitas produksi nasional. Akibat nilai tukar rupiah yang merosot menyebabkan CPO Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi di pasaran internasional sehingga para produsen lebih tertarik untuk mengekspor secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan dan melambungkan harga minyak goreng. Lonjakan ekspor tersebut berdampak terhadap suplai di dalam negeri, sementara produksinya tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Disamping itu, penyebab lain terhambatnya suplai minyak goreng di dalam negeri yaitu masalah pendistribusian. Oleh karena itu untuk melihat efisiensi pemasaran tersebut, perlu dilakukan analisis pemasaran yang bertujuan: (1) Menganalisis saluran pemasaran minyak goreng curah di lokasi penelitian; (2) Menganalisis struktur dan perilaku pasar minyak goreng curah di lokasi penelitian; (3) Menganalisis marjin pemasaran pada saluran pemasaran minyak goreng curah di lokasi penelitian; (4) Menganalisis keterpaduan pasar antara pemasok dan pasar pengecer di lokasi penelitian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian dilaksanakan di DKI Jakarta yang merupakan salah satu daerah yang mengalami fluktuasi harga minyak goreng curah yang sangat tajam dan juga merupakan salah satu daerah yang dijadikan pilot project kebijakan pemerintah mengenai distribusi minyak goreng. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Untuk mencapai tujuan dilakukan analisis pemasaran, digunakan terhadap lembaga pemasaran yang ada dengan menggunakan analisis struktur, perilaku dan keragaan pasar. Keragaan pasar dianalisis dengan menganalisis margin pemasaran dan penyebarannya, serta model keterpaduan pasar. Saluran pemasaran minyak goreng curah di DKI Jakarta terdapat tiga pola berdasarkan kebijakan pemerintah yang berlaku. Dimana pada saat Pola i berlangsung, terjadi kelangkaan minyak goreng curah di pasaran, kemudian pola ini berubah menjadi Pola II saat pemerintah menetapkan harga subsidi dan penunjukkan Induk Koperasi Pedagang Pasar dalam penyalurannya. Tetapi Pola II ini tidak berlangsung lama karena pemerintah mencabut harga subsidi dan penentuan harga diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar sehingga pola pemasaran yang terjadi berubah menjadi Pola III….dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titleAnalisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar minyak goreng curah di DKI Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record