Show simple item record

dc.contributor.advisorArifiantini, Iis
dc.contributor.advisorAmin, Muhammad Rizal
dc.contributor.authorIswari, Yuni
dc.date.accessioned2024-05-29T02:02:51Z
dc.date.available2024-05-29T02:02:51Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152102
dc.description.abstractKegiatan inseminasi buatan (IB) diantaranya meliputi koleksi dan pengolahan semen yang dilanjutkan dengan penyimpanan semen. Penyimpanan semen pada dasarnya untuk menekan laju metabolisme sehingga energi yang digunakan tidak banyak. Suhu dan cahaya mempengaruhi kualitas spermatozoa selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perbedaan tempat prnyimpanan (lemari es, batang pisang, dan suhu kamar) terhadap kualitas semen cair domba garut yang diencerkan dengan tris-kuning telur. Semen segar yang memenuhi syarat (motilitas ≥ 70%, konsentrasi ≥ 2000 juta sel/ ml, dan abnormalitas < 15%) diencerkan dengan tris-kuning telur, kemudian dibagi ke dalam tiga tabung. Tabung pertama disimpan pada lemari es, tabung kedua disimpan pada suhu kamar, dan tabung ketiga disimpan pada batang pisang. Pengamatan kualitas semen meliputi persentase motilitas, persentase hidup, dan persentase membran plasma utuh (MPU) dilakukan setiap hari. Pemeriksaan dilakukan selama empat hari, mulai dari tanggal penampungan semen. Suhu tempat penyimpanan semen diukur tiga kali dalam sehari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Jika terdapat beda nyata, maka akan diuji dengan uji Duncan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mulai pada hari kedua persentase motilitas spermatozoa yang disimpan pada lemari es berbeda nyata (P>0.05) jika dibandingkan dengan perlakuan suhu kamar dan batang pisang. Sedangkan antara perlakuan suhu kamar dan batang pisang tidak berbeda nyata (P<0.05). Persentase hidup dan persentase MPU spermatozoa yang disimpan pada lemari menunjukkan beda nyata dibandingkan dengan perlakuan suhu kamar dan batang pisang mulai pada hari ketiga. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tempat penyimpanan berpengaruh terhadap kualitas semen cair, semen cair domba garut dapat disimpan selama satu hari pada suhu kamar dan batang pisang serta empat hari pada lemari es dengan kualitas yang masih layak digunakan dalam program IB.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKualitas semen cair domba garut pada berbagai tempat penyimpananid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record