Show simple item record

dc.contributor.advisorWagiono, Yayah K.
dc.contributor.authorAmandalia, Kiki
dc.date.accessioned2024-05-29T01:57:37Z
dc.date.available2024-05-29T01:57:37Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152099
dc.description.abstractIndustri farmasi di Indonesia saat ini berkembang cepat ditandai dengan telah berdirinya ratusan perusahaan farmasi. Indonesia memiliki 193 pabrik obat nasional, 36 industri farmasi penanaman modal asing, dan 4 Badan Usaha Milik Negara (Kontan, 2001). Pertumbuhan pasar farmasi tahun 2002 meningkat sebesar 15 persen (Pikiran Rakyat, 2003). Pertumbuhan penduduk yang sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang kesehatan yang semakin meningkat mempengaruhi perkembangan industri farmasi menjadi lebih baik. Industri farmasi semakin berkembang dengan adanya perusahaan farmasi yang menggunakan bahan baku dari tumbuh-tumbuhan atau sektor pertanian yang disebut agroindustri. Perusahaan farmasi melakukan pembaharuan tersebut karena prospek agroindustri seperti jamur maitake sangat besar dan didasari oleh perilaku masyarakat tradisicnal yang menggunakan bahan alami untuk kesehatannya. Perusahaan farmasi Indonesia yang telah melihat prospek agroindustri ini sangat besar yaitu PT Combiphai memasarkan produk suplemen kesehatan berbahan baku jamur maitake dengan merek dagang Sanotake, Perusahaan memiliki tantangan besar agar masyarakat mengetahui keberadaan produk. Perusahaan sebaiknya memperkenalkan produk dengan mempromosikan produknya sehingga perlu menerapkan strategi promosi yang tepat. Peluang perusahaan cukup terbuka pada masyarakat yang memiliki kesadaran akan kesehatan yang tinggi terutama masyarakat golongan menengah ke atas. Namun dengan masih terbukanya peluang untuk menjalankan usaha ini yang masih sedikit, tentu pesaing akan tertarik untuk masuk ke dalam jenis usaha ini. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi faktor penyusun strategi pada PT Combiphar (2) mengkaji bentuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Combiphar untuk dapat diketahui alternatif strategi inana yang paling efektif dan efisien, dan (3) menganalisis pengaruh kegiatan promosi terhadap hasil penjualan Sanotake. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung di lapangan (kuesioner) dengan pihak perusahaan. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka. Alat analisis yang digunakan adalah metode proses hierarki analitik (PHA) dan diolah dengan software "Expert Choice Version 9,0". Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan diketahui bahwa saat ini PT Combiphar telah mengoptimalkan kegiatan promosi meialui penjualan pribadi dan pemasaran langsung, promosi penjualan kepada konsumen terutama konsumen perantara, mengoptimalkan fungsi hubungan masyarakat (humas) dan publisitas, dan mulai menggunakan fungsi periklanan. Selain itu beberapa tujuan yang ingin dicapai perusahaan dari kegiatan promosinya, yaitu: 1) menginformasikan dan mengingatkan ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis strategi promosi suplemen kesehatan sanotake pada PT. Combipharid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record