Show simple item record

dc.contributor.advisorRahardjo, Santoso
dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.authorAfriliantini, Lili Indri Nur
dc.date.accessioned2024-05-29T01:39:04Z
dc.date.available2024-05-29T01:39:04Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152089
dc.description.abstractHutan mangrove merupakan sebuah ekosistem yang dinamis dan hidup sepanjang daerah pesisir baik di kawasan tropis maupun subtropis, serta merupakan ekosistem peralihan darat dan laut. Ekosistem ini mampu manjaga dan menstabilkan garis pantai serta tepian sungai, pelindung terhadap hempasan gelombang dan arus, mencegah abrasi pantai, mempercepat pembentukan lahan baru, penyedia nutrien bagi berbagai jenis organisme air, serta sebagai penyerap bahan pencemar. Kabupaten Indramayu termasuk salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerusakan hutan mangrove terparah di Jawa Barat, tercatat dari 17.782 ha hutan 50% diantaranya tergolong rusak berat. Sekitar 8.233 ha lahan yang tercakup dalam 8 kecamatan dikategorikan kritis. Penyebaran mangrove yang terdapat di Wilayah Kabupaten Indramayu terutama pada keempat desa di lokasi penelitian tidak merata, di beberapa tempat terdapat vegetasi mangrove rapat, vegetasi mangrove jarang dan tanpa vegetasi mangrove. Hal ini disebabkan oleh adanya pembukaan lahan untuk tambak yang dilakukan sampai ke pinggir pantai dengan menebang pohon-pohon mangrove di sempadan pantai dan sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi gambaran mengenai kondisi ekosistem mangrove di wilayah kecamatan Indramayu, melihat peranan hutan mangrove dalam perkembangan produksi perikanan tambak di Indramayu, dan memberi masukan bagi Pemda Tk. II Kabupaten Indramayu dalam pembangunan wilayah pesisir guna meningkatkan produktivitas perikanan (khususnya tambak). Penelitian ini dilaksanakan pada empat desa di Pesisir Pantai Utara Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, pada bulan Februari sampai Agustus 2001. Desa-desa tersebut yaitu Desa Karangsong, Desa Brondong, Desa Pabean Udik dan Desa Singajaya. Penelitian ini bersifat komparatif. Data yang diperoleh berupa data primer yang meliputi data jenis-jenis vegetasi mangrove, kondisi dan luasan serta kepadatan mangrove, hasil perhitungan indeks nilai penting mangrove, hasil wawancara dengan petani tambak dan penduduk di lokasi penelitian. Data sekunder berupa kumpulan informasi dan data-data yang berasal dari instansi-instansi yang terkait, serta studi literatur. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. Dari hasil pengamatan diketahui terdapat 12 jenis mangrove sejati, 1 jenis mangrove ikutan dan 15 jenis vegetasi non mangrove (vegetasi pantai). Jenis yang paling dominan ditemukan adalah Api-api (Avicennia marina) dan bakau (Rhizophora mucronata). Tumbuhan ini menyebar sebagian besar di sepanjang pantai, sebagian saluran air (kanal), sebagian lagi agak jauh ke daratan lebih kurang 1,5 km dari pantai dan pada beberapa tambak di lokasi penelitian....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquatic Resources Managementid
dc.subject.ddcMangrove Ecosystemsid
dc.titleKondisi mangrove dan kaitannya dengan produksi perikanan di pesisir kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayuid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record