Studi perkembangan larva keong macan (Babylonia spirata L) yang di pelihara di laboraturium
View/ Open
Date
2001Author
Hindra D., Bernadus Dwi
Yulianda, Fredinan
Ernawati, Yunizar
Metadata
Show full item recordAbstract
Keong macan (Babylonia spirata L.) merupakan salah satu jenis gastropoda dari filum moluska yang memiliki nilai ekonomis dan potensi yang cukup besar. Siklus hidup keong macan adalah pelago-bentik yaitu fase larva sebagai plankton. Fase larva merupakan tahap kritis dalam perkembangan keong macan karena tingkat kelangsungan hidupnya yang sangat rendah, sehingga keberhasilan dalam penanganan larva merupakan keberhasilan dalam penyediaan stok dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan populasi keong macan. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari biologi larva keong macan, meliputi: tahap dan waktu perkembangan, sifat kehidupan, pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva keong macan.
Penelitian diawali dengan memijahkan induk keong macan dalam bak fiberglass 100 liter. Setelah memijah, kapsul-kapsul telur dipelihara dalam wadah 30 liter. Larva yang menetas dipelihara dalam wadah fiberglass 30 liter sebanyak lima buah dan dilakukan pengamatan yang meliputi ukuran larva, jumlah larva dan tahap perkembangan larva. Larva diberi makan campuran kultur Chorella dengan rotifera (Brachionus pricantillis) dan setelah juvenil diberikan daging ikan pepetek yang telah dilumatkan. Parameter yang diamati adalah tingkat kelangsungan hidup larva dan laju pertumbuhan harian larva. Analisa data meliputi perkembangan larva, tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan larva, model pertumbuhan dan model survival rate
larva. Induk keong macan memijah pada malam hari dalam dua hari yaitu malam pertama 21 kapsul telur dan malam kedua 24 kapsul telur dengan ukuran kapsul panjang 25,183-27,647 mm; lebar 11,765-13,185 mm; panjang tangkai 15,040- 16.660 mm dan jumlah telur rata-rata per kapsul adalah 933. Keong macan adalah total spawner. Kapsul menempel pada substrat pasir berbentuk lempengan dan kapsul berfungsi untuk melindungi dan memelihara larva sebelum menetas. Ukuran kapsul (panjang dan lebar), panjang tangkai kapsul dan besarnya lempengan pasir sangat menentukan kekuatan kapsul untuk tetap berdiri kokoh dan menempel pada substrat bila ada pergerakan arus air.
Larva berada didalam kapsul selama lima hari. Selama perkembangan intracapsular larva mengalami fase pembelahan, fase trochopore dan awal larva veliger. Larva veliger didalam kapsul dicirikan oleh cangkang yang bulat transparan, cuping velum bercilia dan terlihatnya kaki yang transparan.
Larva menetas dari kapsul telur pada hari kelima setelah pemijahan melalui celah apikal. Larva yang baru menetas berukuran 0,511-0,545 mm dan memiliki ciri-ciri cangkang transparan, kaki, velum bercilia dan tentakel terlihat jelas, larva bersifat fototaktis positif dan proses torsi dimulai. Dua bintik mata terlihat jelas
setelah dua hari penetasan. Torsi sempurna pada hari kedua belas. Hari ke-19 larva bermetamorfosis dengan bentuk cangkang sempurna yang menyerupai keong dewasa...