Pengelolaan pemangkasan tanaman kopi (Coffea sp.) di Kebun Ngobo dan Kebun Getas, PT Perkebunan Nusantara IX, Semarang, Jawa Tengah
Abstract
Kegiatan magang bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang keterkaitan dan kesepadanan antara pendidikan dan lapangan pekerjaan, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menghayati proses kerja nyata, dan menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang siap menghadapi dunia kerja. Magang dilaksanakan di Kebun Ngobo dan Kebun Getas, PT Perkebunan Nusantara IX, Semarang, Jawa Tengah. Magang berlangsung mulai 20 Maret 2000 sampai dengan 20 Juli 2000.
Pelaksanaan magang dilakukan sesuai dengan tahap pengembangan kemampuan yang berlaku secara umum. Untuk memperoleh informasi dan data primer, penulis melakukan praktik kerja di lapangan, diskusi dan wawancara dengan staf pimpinan dan pelaksana pengelola perkebunan, data sekunder diperoleh dengan mempelajari laporan manajemen dan studi pustaka.
Hasil magang dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa keberhasilan suatu usaha perkebunan kopi dipengaruhi oleh beberapa aspek teknik budidaya, antara lain persiapan lahan, persiapan bahan tanam, pemeliharaan, dan pemanenan. Penanganan pasca panen yang baik dan pemasaran merupakan faktor lain di luar budidaya yang menentukan keberhasilan secara keseluruhan.
Pemangkasan merupakan bagian penting dari pemeliharaan yang harus dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun. Pemangkasan kopi yang dilakukan meliputi pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi, dan pemangkasan rejuvenasi. Pemangkasan bentuk bertujuan membentuk kerangka pohon yang kuat dan seimbang. Pemangkasan produksi bertujuan untuk menumbuhkan cabang-cabang produksi dalam jumlah yang cukup serta mempertahankan keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh dari pemangkasan bentuk. Pemangkasan rejuvenasi bertujuan untuk mengganti cabang atau meremajakan tanaman.
Dari hasil magang dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor penentu produktivitas kopi di perkebunan besar yang paling berperan ialah adanya pemangkasan yang intensif. Pemangkasan menentukan umur produktif tanaman. Dengan adanya pemangkasan, tanaman dapat dipertahankan berproduksi tinggi pada umur yang lebih lama. Rejuvenasi cabang secara kontinyu akan menjamin produksi tetap tinggi….