Aktivitas ekonomi rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil meubel di perkampungan industri kecil Pulo Gadung Jakarta
Abstract
Ketidakmampuan sektor formal dalam menyerap kelebihan tenaga kerja menyebabkan banyak tenaga kerja mencari alternatif lain, yaitu bekerja di sektor informal salah satunya adalah sektor industri kecil. Sektor informal menjadi salah satu alternatif lapangan kerja, karena karakteristik yang dimilikinya yaitu aktivitas ekonomi tidak hanya didasarkan pada kesempatan berinvestasi, tetapi lebih didasarkan pada dorongan untuk menciptakan kesempatan kerja bagi diri sendiri.
Keberadaan industri kecil tidak dapat terlepas dari peranan rumahtangga pengusaha dan pekerja sebagai unit terkecilnya. Industri kecil dikembangkan dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas, menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan untuk kemudian dialokasikan untuk pengeluaran dan tabungan rumahtangga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui karakteristik dan aktivitas rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil meubel dilihat dari aspek penyerapan tenaga kerja, curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga, dan (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan respon keputusan rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil meubel dalam aspek penyerapan tenaga kerja, curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2001 sampai bulan Januari 2002 di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Pulo Gadung, Jakarta. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tabulasi untuk menjawab tujuan pertama dan menggunakan persamaan simultan untuk menjawab tujuan kedua yang diduga dengan menggunakan metode 2 SLS (Two Stage Least Squares) dan diolah dengan program SAS/ETS prosedur SYSLIN.
Dari karakteristik rumahtangga pengusaha dan pekerja pada industri kecil meubel dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat umur dan tingkat pendidikan pengusaha lebih tinggi bila dibandingkan dengan pekerja. Rata-rata pengalaman kerja pekerja sama dengan pengusaha. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga pengusaha dan pekerja menunjukkan nilai yang sama. Rata-rata jumlah angkatan kerja keluarga dan jumlah anak usia sekolah pada rumahtangga pengusaha sama dengan rumahtangga pekerja….dst