Evaluasi finansial proyek peremajaan tanaman kopi arabika jenis KT-26 di PTP XXVI, Kabupaten Jember, Jawa Timur
Abstract
Pada pelaksanaan Pelita V, dunia usaha mengalami tantangan sekaligus harapan dalam perkembangnnya yang mengakibatkan timbulnya kendala bagi keberhasilan pembangunan, terutama karena kondisi perekonomian dunia yang belum membaik serta terbatasnya dana akibat tidak stabilnya harga minyak bumi, khususnya selama 25 tahun terakhir. Oleh karena itu salah satu sasaran pokok Pelita V adalah mengupayakan peningkatan ekspor non migas secara lebih mantap dalam rangka meningkatkan perolehan dana pembangunan dengan cara menggantikan posisi migas untuk melanjutkan pembangunan.
Sektor pertanian merupakan salah satu alternatif jawaban dari peningkatan ekspor non migas. Sektor pertanian mencakup berbagai subsektor seperti perikanan, peternakan, kehutanan, perkebunan dan sebagainya. Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Indonesia, baik usaha skala kecil yang dilakukan oleh perorangan maupun usaha skala besar yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Kopi memegang peranan penting dalam menyumbang devisa negara dimana pada tahun 1989/1990 ekspor kopi Indonesia mencapai USD 487,5 juta, menduduki tempat kelima terbesar setelah kayu (USD 3,4 milyar), tekstil (USD2 milyar), karet (UD $2 milyar) dan udang (USD 516,8 juta). ...