dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon pertumbuhan bibit panili terhadap pemberian abu janjang kelapa sawit dan pupuk daun mikro.
Abu janjang sawit diharapkan dapat menjadi sumber hara kalium alternatif, sedangkan pemberian pupuk daun mikro diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hara mikro bagi bibit panili.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan, terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu pemupukan kalium (4 taraf abu janjang dan 1 taraf KCl) dan penyemprotan pupuk daun mikro (2 taraf yaitu disemprot dan tanpa disemprot Metalik).
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemupukan K berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati (panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar gantung, panjang ruas rata-rata, bobot basah dan bobot kering tunas, bobot basah dan bobot kering akar serta nisbah tajuk-akar).
Secara umum, pemberian abu janjang tanpa disertai penyemprotan pupuk daun mikro, memperlihatkan respon linier. Jika disertai dengan penyemprotan pupuk daun mikro maka responnya akan kuadratik.
Pemberian abu janjang memberikan pengaruh yang sama atau lebih baik dibandingkan dengan pemberian KC1. Secara umum, pemberian abu janjang sampai taraf perlakuan yang tertinggi (12 g) tanpa disertai penyemprotan pupuk daun mikro, dapat meningkatkan pertumbuhan bibit panili. Jika disertai penyemprotan pupuk daun mikro, maka secara rata- rata dosis optimal abu janjang yang memberikan pengaruh terbaik adalah 6.9 g per bibit.
Pupuk daun mikro nyata mempengaruhi pertumbuhan setek batang panili kecuali untuk peubah bobot basah dan bobot kering akar. Penyemprotan pupuk daun mikro seminggu sekali (M1) memberikan hasil yang lebih baik dibanding tanpa penyemprotan pupuk daun mikro (MO). Penyemprotan pupuk daun mikro juga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan abu janjang, sehingga dapat dijadikan pupuk daun untuk memenuhi kebutuhan hara mikro bagi tanaman. | id |