Show simple item record

dc.contributor.advisorSjafei, Pepet M
dc.contributor.advisorWahju, Qamara M
dc.contributor.authorMurtiastono, Edie
dc.date.accessioned2024-05-28T04:44:30Z
dc.date.available2024-05-28T04:44:30Z
dc.date.issued1980
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151964
dc.description.abstractGula yang dihasilkan dari tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu bahan makanan pokok penghasil kalori yang sangat penting artinya bagi kehidupan manusia. Menurut Wilsie (1962) kira-kira 60 persen dari produksi gula dunia berasal dari tebu dan 40 persen lagi berasal dari gula bit. Dibandingkan dengan bahan makan penghasil kalori lainnya, gula memiliki kelebihan, karena dengan bentuknya yang berupa kristal mampu menghasilkan kalori yang mudah dicernakan, sehingga dapat memenuhi energi secara cepat dibandingkan dengan beras atau jagung. Sebagai perbandingan, jika dari 100 g beras giling yang dimakan dihasilkan 360 kalori, maka setiap 100 g gula mampu menghasilkan 387 kalori (FAO dalam Notojoewono, 1960). Tanaman tebu diusahakan terutama di daerah-daerah yang mempunyai garis isoterm 20° C atau sekitar daerah garis katulistiwa yaitu sekitar 39° LU sampai 35° LS (Sarjadi, 1975). Indonesia dahulu terkenal sebagai eksportir gula pasir, tetapi sejak tahun 1971 berubah menjadi importir. Jumlah impor gula pasir ini, yang semula hanya beberapa puluh ton saja, terus meningkat dari tahun ketahun. Hal ini terjadi karena konsumsinya terus meningkat akibat per- tambahan penduduk yang terus meningkat yaitu sekitar 2.5 persen setahun, sehingga tidak terkejar lagi oleh produksi. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengusahaan tanaman tebu di pabrik gula gondang baru PNP XVI surakartaid
dc.titlePengusahaan tanaman tebu di pabrik gula gondang baru PNP XVI surakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record