Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Ernani
dc.contributor.advisorSolihin, Iin
dc.contributor.advisorSam, Abdur Rouf
dc.contributor.authorMuninggar, Retno
dc.date.accessioned2024-05-28T03:47:53Z
dc.date.available2024-05-28T03:47:53Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151933
dc.description.abstractBerdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 1985-2005 dan dikaitkan dengan Arah Kebijaksanaan Pengembangan Kawasan Pantura yang tertera di Keppres No. 52 tahun 1995 tentang Reklamasi Pantura Jakarta serta Peraturan Daerah Tata Ruang Kawasan Pantura maka kegiatan perikanan khususnya perikanan laut dipusatkan di dua lokasi yaitu di Muara Angke dan Muara Baru. PPI Muara Angke sebagai tempat pendaratan armada perikanan rakyat, sedang Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ) Muara Baru diperuntukkan bagi armada perikanan skala besar atau berorientasi ekspor. Sejak tahun 1977, PPI Muara Angke ditetapkan sebagai satu-satunya tempat pendaratan ikan tradisional di Pantai Utara Jakarta, dibangun oleh Pemda DKI Jakarta lengkap dengan sarana dan prasarana perikanan, pemukiman nelayan dan fasilitasnya (Dinas Perikanan, 1997). Tujuannya untuk merelokasi tempat-tempat pendaratan ikan lain yang banyak tersebar di Pantai Utara wilayah DKI Jakarta dan saat ini belum tertata secara baik.. Dalam kurun waktu ± 22 tahun (1977-1999), kawasan Muara Angke telah mengalami peningkatan pembangunan yang pesat, seperti adanya pasar pengecer, unit pengepakan ikan, Pusat Jajan Serba Ikan, Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT), pemukiman nelayan dan fasilitas umum lainnya; juga mengalami peningkatan armada kapal perikanan yang melakukan bongkar muat dan kegiatan-kegiatan lainnya. Meskipun sejak tahun 1996/1997 kawasan Muara Angke telah memiliki Master Plan, namun dalam pelaksanaannya belum diterapkan sesuai tahapan pengembangannya sebagai akibat alokasi dana dari Pemerintah yang terbatas. Hal ini menyebabkan pembangunan kawasan tersebut dilakukan secara parsial tergantung alokasi anggaran dan sektor-sektor yang memiliki dana. Pengembangan yang parsial menyebabkan kondisi kawasan Muara Angke saat ini kumuh dan tidak tertata dengan baik. Selain itu terlihat ketidakteraturan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheries Resources Utilizationid
dc.subject.ddcFishingid
dc.titleStudi tata letak fasilitas pangkalan pendaratan ikan (PPI) Muara Angke Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record