Budidaya cengkeh di kebun kalibaru Cs PT Perkebunan XXVI, jember jawa timur
View/ Open
Date
1980Author
Angreni, Gayatri Rawit
Argasasmita, Muchtary
Chozin, M.A
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman cengkeh (Eugenia caryophyllus (Sprengel) Bullock et Harrison) telah dibudidayakan di Indie dan Cina sejak 2 000 tahun yang lalu (Bullock dan Harrison, 1958). Tanaman ini berasal dari Kepulauan Rempah-Rempah yaitu Ternate, Tidore, Matir, Makian den Bacan (Rosengerten, 1969). Menurut Kitab Cina, penggunaan cengkeh pertama yaitu sejak periode Han pada tahun 220-206 SM (Tidbury, 1949). Menurut Hadiwidjaja (1975) cengkeh mula-mula digunakan dalam upacara keagamaan di India, upacara pernikahan di Iran dan pemeliharaan gigi di Indonesia.
Sekarang ini, cengkeh selain digunakan untuk rempah-rempah dibutuhkan juga dalam industri parfum, obat-obatan dan bahan periang dalam rokok kretek (Hadiwidjaja, 1975). Dari penyulingan bunga, gagang dan daun cengkeh diperoleh minyak cengkeh yang mengandung eugenol. Fungsi eugenol tersebut antara lain ialah sebagai parfum, pengharum sa- bun, pasta gigi, pencuci mulut, bahan penjelas mikroskup, antiseptik, bahan pembuat vanilla sintetis, saus dan pikel. Lelesan cengkeh digunakan dalam puding coklat, bahan kue dan makanan pencuci mulut lainnya (Ochse, 1970; Parry, 1969; Purseglove, 1968 dan Rosengarten, 1969). ...