| dc.description.abstract | Tingginya angka kematian dan rendahnya jumlah tunas yang tumbuh merupakan masalah yang sering dihadapi perkebunan bila menggunakan stum sebagai bahan tanaman di lapangan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh retardan paclobutazol selama dalam penyimpanan terhadap daya tumbuh stum kemiri. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Sindangbarang, Jurusan Budi Daya Pertanian,
Percobaan ini disusun secara faktorial dengan dua faktor dalam rancangan acak kelompok. Faktor pertama ada- lah paclobutazol untuk mencelup stum dengan tiga taraf ya- itu 0, 200, dan 400 ppm. Faktor kedua adalah waktu simpan stum dengan empat taraf yaitu 0, 5, 10, dan 15 hari.
Peubah yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering akar, bobot kering tajuk, nisbah akar-tajuk, dan persentase tumbuh stum.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan waktu simpan stum memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering tajuk, dan persentase tumbuh stum. Perlakuan paclobutozol berpenga- ruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang pada minggu ke-11, nisbah akar-tajuk, dan persentase tumbuh stum. Terdapat interaksi antara perlakuan waktu simpan stum dengan paclobutazol terhadap pertambahan tinggi ta- naman dan bobot kering tajuk.
Perlakuan waktu simpan stum 15 hari memberikan hasil yang lebih baik daripada 10, 5, dan 0 hari terhadap diame- ter batang dan persentase tumbuh stum. Perlakuan paclobu- trazol 400 ppm memberikan hasil yang lebih baik daripada 200 ppm dan 0 ppm terhadap diameter batang, nisbah akar- tajuk, dan persentase tumbuh stum.
Kombinasi perlakuan waktu simpan stum 15 hari tanpa paclobutrazol menghasilkan pertambahan tinggi tanaman dan bobot kering tajuk yang paling baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain…. | id |
