Show simple item record

dc.contributor.advisorBratamiharja, A.Subijo
dc.contributor.authorGiwangkara, Giwa
dc.date.accessioned2024-05-27T09:26:47Z
dc.date.available2024-05-27T09:26:47Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151772
dc.description.abstractTanaman teh merupakan salah satu tanaman penyegar yang telah lama dikenal di Indonesia. Tanaman teh di Indonesia sebagian besar diusahakan oleh perkebunan negara dalam hal ini adalah PT Perkebunan Nusantara dan perkebunan swasta. Perkembangan perdagangan luar negeri teh Indonesia dalam kurun waktu 1994/1995 hingga 1996/1997 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Untuk tahun 1994/1995 nilai ekspor teh sebesar U$ 75,8 juta sedangkan untuk tahun 1995/1996 dan 1996/1997 secara berturut-turut sebesar U$ 96,9 juta dan U$ 117,2 juta. Peningkatan nilai ekspor ini di antaranya dikarenakan faktor pemulihan pasca perang di kawasan Timur Tengah yang merupakan pasar teh yang cukup besar serta adanya perluasan pangsa pasar. Perkebunan Goalpara yang merupakan salah satu unit usaha dari PT Perkebunan Nusantara VIII adalah perkebunan yang memiliki kualitas produk yang cukup terkenal di pasaran internasional maupun domestik, di antaranya merek Java Tea dan Goalpara. Tujuan penelitian yang dilakukan pada Bulan Juni 1998-Juli 1998 ini adalah untuk (1) mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja (2) menentukan jumlah tenaga kerja yang ideal bagian tanaman dengan memperhatikan profesionalisme dan (3) menginventarisir tenaga kerja tersedia dan mengelompokkan mereka ke dalam fungsi, pendidikan dan umur (4) menganalisis pendidikan-latihan yang menunjang peningkatan keterampilan menuju pembentukan profesionalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan data sekunder dan data primer sebagai penunjang. Alat analisis yang digunakan adalah: analisis tingkat perputaran tenaga kerja, tingkat absensi (pembolosan), analisis beban kerja, produktivitas, analisis tenaga kerja yang tinggal dan untuk peramalan menggunakan ARIMA. Hasil penelitian untuk tingkat perputaran tenaga kerja karyawan Perkebunan Goalpara terutama bagian tanaman menunjukkan bahwa tingkat perputaran untuk karyawan bulanan 10,8 persen dan karyawan harian tetap 9,5 persen atau secara keseluruhan adalah 9,7 persen. Perhitungan tingkat absensi (pembolosan) tenaga kerja tetap pada tahun 1997 rata-rata adalah 13 persen sedangkan untuk tahun 1998 sampai dengan Bulan Mei sebesar 16,7 persen. Untuk tenaga kerja bulanan tingkat absensi pada tahun 1997 rata-rata adalah 3 persen dan 5 persen sampai dengan bulan Mei atau rata-rata secara keseluruhan adalah 8,3 persen. Apabila dihitung dalam satuan hari, maka jumlah hari kerja yang hilang (tidak termasuk mangkir) sebesar 20585 hari kerja (HK) pada tahun 1997 dan 13269 pada tahun 1998 sampai dengan Bulan Mei. Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa kerugian perusahaan akibat tingkat pembolosan ini adalah Rp 101.948.500 pada tahun 1997 dan Rp 72.276.050 pada tahun 1998 sampai dengan Bulan Mei…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcLaborid
dc.titleAnalisis kebutuhan tenaga kerja bagian tanaman pada perkebunan teh goalpara, Sukabumi 1999-2002id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record