dc.description.abstract | E. crus-galli merupakan salah satu gulma utama penyebab rendahnya
produksi padi hibrida. Terdapat selang waktu tertentu dimana tanaman padi
hibrida sangat peka terhadap persaingan gulma E. crus-galli. Periode waktu
dimana tanaman peka terhadap persaingan dengan gulma dikenal sebagai periode
kritis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui periode kritis tanaman
padi hibrida terhadap gulma E. crus-galli. Percobaan dilaksanakan pada bulan
Desember – April 2010, di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Darmaga,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Penelitian ini disusun menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak
(RKLT) dengan 3 ulangan. Terdapat 14 taraf perlakuan periode kompetisi, yaitu
periode bersih gulma E. crus-galli (BG) 0-2 MST, BG 0-4 MST, BG 0-6 MST,
BG 0-8 MST, BG 0-10 MST, BG 0-12 MST, dan BG 0-14 MST dan periode
bergulma E. crus-galli (G) 0-2 MST, G 0-4 MST, G 0-6 MST, G 0-8 MST, G 0-
10 MST, G 0-12 MST, dan G 0-14 MST. Dengan demikian, terdapat 42 satuan
percobaan. Satuan percobaan berupa petak berukuran 4 m x 5 m. Jarak antar petak
0.5 m, jarak antar ulangan 2 m, dan jarak tanam adalah 25 cm x 25 cm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode kompetisi antara tanaman
padi dengan gulma E. crus-galli berpengaruh terhadap jumlah anakan, jumlah
daun, bobot kering akar dan tajuk, indeks luas daun, anakan produktif, panjang
malai, jumlah biji per malai, bobot 1000 butir padi, gabah kering panen dan gabah
kering, % biji isi, % biji hampa, dan % biji hijau per malai.
Berdasarkan peubah hasil gabah kering giling padi pada periode bersih
gulma E.crus-galli dan bergulma gulma E. crus-galli, periode kritis tanaman padi
hibrida terhadap gulma E.crus-galli terjadi pada umur 4 MST hingga 8 MST.
Dengan demikian, pengendalian gulma Echinochloa crus-galli pada pertanaman
padi harus dikendalikan pada saat 4-8 MST agar kehilangan hasil tanaman padi
akibat kompetisi dapat dihindarkan. | id |