dc.description.abstract | Dalam perekonomian Indonesia, komoditi kakao (Theobroma Cocoa L) memegang peranan yang cukup penting, yaitu sebagai salah satu komoditi pertanian andalan ekspor non migas yang mempunyai prospek cerah dalam perolehan devisa. Tercatat penerimaan devisa dari ekspor kakao pada tahun 1998 mencapai US$ 355 juta dan diperhitungkan akan meningkat di tahun tahun mendatang ini. Jumlah produksi dan volume ekspor komoditi kakao Indonesia sampai tahun 1998 telah menjadikan Indonesia sebagai negara produsen dan pengekspor kakao nomor tiga terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Penerapan konsep Manajemen Mutu Terpadu (MMT) pada perkebunan kakao diharapkan akan dapat menghasilkan produk akhir yang mempunyai mutu yang baik serta harga bersaing.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari konsep dan teknik manajemen mutu yang dilakukan oleh Perkebunan Rajamandala, menganalisis kinerja manajemen mutu serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Perkebunan Rajamandala, serta mempelajari upaya peningkatan mutu yang dilakukan oleh Perkebunan Rajamandala. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) analisis identifikasi masalah, untuk mengetahui permasalahan manajemen mutu secara menyeluruh serta keoptimalan penerapan manajemen mutu; (2) analisis kinerja manajemen mutu, untuk mengetahui kinerja manjemen mutu berdasarakan ketersediaan dan optimalisasi unsur-unsur MMT. Metode analisis yang digunakan yaitu Proses Hirarki Analitik (PHA). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif…dst | id |