Potensi sumberdaya lansekap untuk bumi perkemahan di wilayah hutan RPH Gunung Bunder
Abstract
Studi potensi sumberdaya lansekap untuk bumi perkemahan adalah salah satu proses kegiatan perencanaan kawasan untuk tujuan wisata alam dalam hal ini untuk perkemahan. Studi ini diperlukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pekemah dalam melakukan segala kegiatannya di bumi perkemahan.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kendala pengembangan bumi perkemahan Gunung Bunder (aspek sumberdaya lansekap) untuk kegiatan berkemah. Studi dilaksanakan di bumi perkemahan Gunung Bunder yang termasuk wilayah hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gunung Bunder Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Leuwiliang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor Perum Perhutani, Kabupaten Bogor.
Bumi Perkemahan Gunung Bunder (BPGB) merupakan salah satu objek wisa- ta alam di kawasan Gunung Salak Endah, Kabupaten Bogor. Keunikan BPGB, yaitu terletak dibawah tegakan pinus (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia excelsa) serta memiliki kekayaan lingkungan sekitar yang merupakan objek wisata alam lainnya seperti air terjun, kawah ratu, sumber air panas, hutan alam, hutan tanaman dan pemandangan alam yang indah. Kawasan ini merupakan sumberdaya utama bagi kegiatan berkemah. Untuk kenyamanan dan keamanan pekemah di BPGB maka dibutuhkan suatu studi potensi sumberdaya lansekap guna mengetahui potensi dan kendala untuk diupayakan pemanfaatannya dan pemecahannya sehingga diperoleh suatu alternatif pengembangan tapak berdasarkan kesesuaian lahannya.
Berdasarkan hasil studi, BPGB memiliki potensi bagi pengembangan kegiatan berkemah. Hal ini didukung oleh ketersediaan sumberdaya lansekap alami yang berada dalam dan sekitar areal bumi perkemahan. BPGB berdasarkan luas dan ke- tersediaan fasilitas seperti lahan perkemahan, areal upacara, warung, pendopo, pos jaga, kantor pengelola, sarana MCK, warung dan pondok penginapan, termasuk dalam katagori bumi perkemahan lengkap. Berdasarkan kelas kesesuaian lahannya, 15% lahan BPGB termasuk kelas S2 (sesuai), 70% termasuk kelas S3 (cukup ses- uai) dan 15% termasuk kelas N (tidak sesuai).
Alternatif untuk pemanfaatan potensi dan penanggulangan kendala yang ada pada BPGB yaitu dengan peningkatan teknik pengelolaan lansekap, penataan ruang, fasilitas dan sirkulasi, dan peningkatan pengelolaan pengunjung….