Show simple item record

dc.contributor.authorSantoso, Arief Budi
dc.date.accessioned2010-05-07T07:31:16Z
dc.date.available2010-05-07T07:31:16Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15155
dc.description.abstractPenyakit ikan merupakan hamhatan datam usaha budiday a ikan hias. W a h infeksi sewaktu-waktu dapat timbd dalam kegiatan budidaya ikan (Rijkers er al. 198 1). Menurut Hoffman (1 967) bahwa untuk pengendalian pen yakit perlu diketahui jenis parasit dan waktu te jadi infeksi. Oleh karena itu informasi tentang jenis parasit pada ikan hias perlu diketahui sebagai dasar untuk pengendalian infeksi pda ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis parasit pada ikan hias air &war dan mengetahui efektifitas penggunaan imunostimulan dan vaksin Aeromonas hydmphilla dengan cam perendaman pada ikan bias air t a w terhadap inf&i alami ah. Inventarisasi parasit dilakukan sebulan se kali dan pemeriksaan parasit mengikuti Kabata (1 985). Sedangkan pengdian infeksi pada ikan hias air tawar ini, dilakukan dengan pemberian i m u n o s t i m ~cla n vaksin yang dilakukan sebanyak 2 kdi. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah imunostimdan (levamiso1 dm Saccaromyses) dengan dosis 100 ppm dan vaksin Aerornonas hydrophilla dengan dosis lo6 sel W m l . Ikan uji yang dipcrgunaLan adalah ikan koki (Cmassius auralus) 15 ekor per perlalam, &an mamvis (Pterophylulum scalare) 15 &or per perlakuan, ikm cupang (Befta splenakns) 15 ekor per perlakuan clan ikan blackghost (Apferonotus albifrons) 10 ckor per perlalam. &an percobaan tersebut dipelham dengan perawatan rutin seperti yang dilakukan oleh petani setempat sew 60 hari Dari inventarisasi parasit ditemukan parasit Trichodinid (clrpang), T. heterodontata (lob, maanvis, blackghost), T, nobilis (blackghost), ~~ (koki, cupang), Gyrodac@lw (koki, maanvis, blackghost), ArguIus @oh)C, gptobia (maanvis), Ancyrocephalus (koki, maanvis), Acanthocephala (cupang). Sedangkan parasi t Ichthyophfhirius mu11 ffiliis terdapat pada ikan blackghost. Niiai kelangsungan hidup ikan bhkghost dengm perlakuan ,levamisol, Saccaromyses clan kontrol masing-masing ash 30%, 30% dan 40%. Bedasarkan tanda klinis setelah terjadi infeksi, maka ikan blackghost terserang parasit Miniurn atau penyakit velvet. Yaitu dengan ditandai oleh beludru clengan warna kuning sampai coklat kekuning-kuningan pada kulit dan ikan sukar bernapas. Integritas selluler dari kdit dims& dan mernatikan jaringan (Untergasser, 1989). Pada ikan blackghost, infeksi mulai tejadi pada minggu ke-6 dan mulai terjadi k d a n massal pada minggu ke-7 dan ke-8. Karena tingginya virulensi setelah terinfeksi W n i u m , maka pada ikan uji terjadi kematian. Nilai kehlgsungan hidup ikan cupang dengan perlakuan vaksin, levamisol dan kontrol masing-rnasing adalah 46,7%, 46,7% dan 53,3%. Pada ikan cupang, infeksi mulai terjadi pada minggu ke-2 dan ke-3 yaitu sebelum pemberian imunostimulan dan vaksin yang kedua sehingga respon imun yang terbentuk belum optimal. Berdasarkan tanda Minis setelah tejadi infeksi, maka ikan cupang terserang penyakit perut ksar yang disebabkan oleh bakteri. Yaitu dengan ditarmdai 01e.h perut membesar, sering terbalik dengan perut d i m , berada dibawah permukaa air, kekurangan reflek, lesu, mata menonjol dm sisik be& (Untergasser, 1989). Ikan cupang juga terinfeksi bakteri pseudomod. Gejda klinis ikan c-g pada pengendalian infeksi pad ikan hias yaitu membmunya pemt, sama dengan gejala klinis pada ikan cupang (siamens fighting fish) yang dilaporkan oleh SchapEt.claus (1 953) d h m Klinke (1965) yaitu menderita infeksi ascites. Menurut Schaperclaus (1953) dalarn Klinke (1965) bahwa infeksi ascites pada cyprinids biasanya disebabkan Aeromonas punctafa. Nilai - kelangsungan hidup ikan koki dengan pertakuan levamisol, Saccaromyses dm kontrol masing-masing adalah Wh, 20% dan 0%. Bedasarkan tanda klinis dan had inventarisasi parasit pada ikan koki perlakuan levamisol, Saccaromyses dm kontrol terkena infeksi parasit yaitu Ickthyophthirius multijiiiis. Pada minggu ked, i kan kontrol sudah terjadi kernatkin total, Sedangkan pada ikan uji baik perlakuan Saccaromyses dm levamisol beIum terjadi kematian total. Pada ikan uji rnempunyai respon imun yang relatif lebifi baik daripada ikan kontrol. Walau terjadi kematian massal setelah infeksi, pada ikan uji terlihat kemampuan untuk menghambat infeksi yang lebih berat dan kematian massal. Ni lai kelangsungan hidup ikan maanvis dengan perlakuan levamisol, Saccaromyses dan kontrol masing-masing adalah 1 OOO?, 1 00% dan 53,3%. Berdasarkan tanda klinis dan hasil inventarisasi parasit pada ikan maanvis, maka ikan maanvis pada perlakuan IevarnisoI, Srrccaromysa dan kontrol terkena infeksi endoparasit yaitu Crptobia. Pada ikan maanvis ini, ikan uji rnempunyai respon imun lebih baik daripada ikan kontrol, sehingga tidak ada k&an yang terjadi settiah infeksi. Dari hasil uji pengendalian infeksi pada ikan hias air tawar ini d U u i bahwa pemkrian immunostimdan dm vaksin &df h a t meningkatkan daya t h ikan dengan respon imun yang be.rvariasi. Yaitu dengan men& kematian dan memperlambat terjadinya kernatian. Beberap faktor yang krperan besar hingga terjadi variasi respn imun antara lain; jenis ikan yang berkda, jenis patogen yang berbeda, virulensi yang berbeda, kualitas air yang berbeda dan waktu terjadinya infeksi yang berbda.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleInventarisasi dan Pengenddian Inf& pada Ikan Hias Air Tawar: Koki Carassius matus, Maanvis PferophyIIum scalare, Cupang Beffa splendem, Blackghost Apferonotus albifions.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record