Show simple item record

dc.contributor.advisorSnaga, Rudolf S.
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorKarim, Fahmiah
dc.date.accessioned2024-05-27T00:20:43Z
dc.date.available2024-05-27T00:20:43Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151553
dc.description.abstractPembangunan yang dilaksanakan sekarang merupakan salah satu upaya untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Seperti yang disebutkan dalam salah satu butir Trilogi Pembangunan yakni pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi S seluruh rakyat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peran ketiga pelaku ekonomi yakni BUMN, swasta (non koperasi) dan koperasi perlu semakin ditingkatkan dengan melalui kemitraan yang berdasarkan asas saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Definisi kemitraan seperti yang disebutkan pada UU No. 9 Tahun 1995 adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, sehingga memperkuat dan membutuhkan. Dalam bermitra, analisis kinerja kedua belah pihak perlu dilakukan. Untuk itu, maka Analisis Rasio yang terdiri atas Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas juga dilakukan pada Koperasi KAREB dan secara umum memperlihatkan bahwa Koperasi KAREB masih menghadapi masalah dalam hal permodalan. Modal kerja yang sedikit ini akibat pemasaran yang dimiliki oleh Koperasi KAREB masih kurang sehingga berakibat pada tidak maksimalnya kerja mesin-mesin milik Koperasi KAREB tersebut. Untuk motivasi yang membentuk kemitraan pada PT. BAT KAREB, faktor yang paling memberi pengaruh adalah manajemen, modal, teknologi, aksesibilitas pasar dan kebijakan pemerintah. Berdasarkan fokus evaluasi bentuk kemitraan pada PT. BAT KAREB, pada tingkat dua yaitu tujuan, prioritas utama adalah tujuan pertama yakni menjalankan usaha perindustrian di bidang pemrosesan atau pengolahan tembakau dan bahan baku rokok lainnya. Tujuan pertama tersebut berpengaruh paling besar karena hanya tujuan tersebut yang baru dilaksanakan oleh PT. BAT KAREB. Untuk tingkat pelaku, PT. BAT INDONESIA memiliki pengaruh paling besar karena saham yang dimilikinya sebesar 70 persen. Sedangkan Koperasi KAREB hanya memiliki saham sebesar 30 persen. Untuk manfaat implementasi kemitraan pada PT. BAT KAREB, prioritas utama di tingkat kedua adalah jasa pelayanan, kemudian manfaat manajemen, penjualan dan bahan baku, serta manfaat karyawan. Saran pada penelitian ini adalah bahwa tujuan pertama dari PT. BAT KAREB yaitu menjalin usaha perindustrian di bidang pemrosesan atau pengolahan daun tembakau perlu tetap dipertahankan karena tujuan tersebut yang baru hanya dilaksanakan oleh PT. BAT KAREB. Juga dalam menggunakan metode PHA ini, perlu diperhatikan pengambilan responden yang benar-benar memahami permasalahan yang terjadi. Sehingga tidak terjadi salah persepsi dan keakuratan data dapat lebih terjamin….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicid
dc.subject.ddcCoopertionid
dc.titleKajian implementasi kemitraan usaha antara perusahaan besar dan koperasi : Studi kasus pada PT. BAT KAREB, Desa Singopuran, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten DATI II Sukohardjo, Propinsi Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record