Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ibu rumah tangga dalam pengambilan keputusan pembelioan minyak goreng kemasan : Studi kasus di Hero Gatot Soebroto
Abstract
Dalam pola komsumsi pangan Indonesia, minyak goreng merupakan bahan yang mempunyai derajat komplementaritas yang tinggi dengan bahan pangan yang lain. Hal ini terkait dengan peranannya yang sangat penting dalam penyusunan menu makanan sehari-hari bagi mayoritas penduduk. Minyak goreng telah berfungsi sebagai barang yang harus selalu tersedia di dapur kapan saja, dan kecenderungan ini semakin populer dengan makin berkembangnya budaya memasak seiring dengan peningkatan pendapatan rumah tangga (Sumaryanto dan Ranetana, 1996).
Persaingan bisnis di industri minyak goreng, khususnya industri minyak goreng kelapa sawit yang merupakan bagian terbesar suplai minyak goreng di dalam negeri telah berlangsung sejak lama. Pemain lama di dalam industri ini antara lain dua kelompok bisnis papan atas yang terus bersaing yaitu SALIM Group dan Sinar Mas Group. Indikasi persaingan yang semakin seru antar keduanya nampak jelas dari perang iklan di media massa, baik cetak maupun elektronik, untuk memperebutkan pasar minyak goreng bermerek, dan juga terlihat dari pemusatan kekuatan di kedua kelompok bisnis ini. Sementara itu dilihat dari jumlah penduduk yang mencapai angka diatas dua ratus jiwa, industri minyak goreng mempunyai prospek yang bagus.