Show simple item record

dc.contributor.advisorTampubolon, S.M.H.
dc.contributor.authorGultom, Salupman
dc.date.accessioned2024-05-22T06:02:31Z
dc.date.available2024-05-22T06:02:31Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150981
dc.description.abstractKeberhasilan pembangunan selama PJP. I perlu dilanjutkan ke berbagai sektor. Sampai dengan akhir PJP. I pengembangan hortikultura khususnya sayuran masih dinomorduakan setelah padi dan palawija; walaupun tanpa disadari sumbangan tanaman sayuran cukup nyata. Produksi dan produktivitas sayuran terus ditingkatkan lagi sebagai komoditi alternatif. Volume ekspor kentang Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun-tahun tujuh puluhan dan awal delapan puluhan. Akan tetapi ekspor Indonesia sendiri masih jauh di bawah ekspor negara-negara lain seperti Kanada, USA, Jerman, dan Inggris (untuk tahun 1990), sedangkan pada tahun tersebut produksi Indonesia telah mencapai 77.340 ton, dengan nilai sebesar US. $ 10,2 juta. Varietas-varietas kentang yang beraneka ragam dapat digolongkan berdasarkan warna umbinya antara lain (1) Kentang kuning, umbi kentang ini berkulit dan berdaging kuning, (2) Kentang putih, kulit dan daging umbi kentang ini berwarna putih, (3) Kentang merah, kulit dan umbinya berwarna kemerahan. Varietas kentang yang memiliki pasaran baik dan bernilai ekonomi tinggi adalah Cipanas, Cosima, Segunung, Catela, French Vries, Desiree, Diamand, Alpha, Granola, Agria, Kondor, dan Ajax.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcSupplyid
dc.titleAnalisis respon penawaran kentang di tiga daerah sentra produksi di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record