Show simple item record

dc.contributor.advisorWigna, Winati
dc.contributor.authorMahmuda
dc.date.accessioned2024-05-21T07:32:26Z
dc.date.available2024-05-21T07:32:26Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150941
dc.description.abstractPraktek Lapang ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial Pemimpin Formal dan Pemimpin Informal dan perilaku-respons kepemimpinan masyarakat terhadap program-program pembangunan desa. Interaksi sosial ditunjukkan melalui dimensi-dimensi sosial-strukturil yang terdiri dari jarak sosial, integrasi sosial dan tingkatan sosial sebagaimana kerangka pemikiran Van Dorn and Lammers. Perilaku-respons kemepimpinan diketahui dengan mengukur ketiga ciri interaksi sosial tersebut. Perilaku dalam hal ini dibedakan atas aspek pengetahuan, sikap dan tindakan/partisipasi. Interaksi sosial positif menghasilkan respons yang baik yang mempercepat penerimaan ide-ide pembangunan. Sampel dipilih atas kategori Pemimpin Formal dan Pemimpin Informal. Pemimpin Formal adalah pamong desa dan tokoh kader, sedangkan Pemimpin Informal adalah tokoh-tokoh masyarakat yang ditentukan berdasarkan pilihan/pengakuran masyarakat. Data yang dikumpulkan adalah data primer, sekunder dan hasil pengamatan berpartisipasi. Kemu- dian data-data tersebut diolah dan dianalisa dengan menggunakan tabulasi, nilai skor, dan penyajian persentase, serta penggunaan hasil pengamatan berpartisipasi. Hasil Praktek Lapang memperlihatkan jarak sosial cukup dekat, integrasi sosial cukup tinggi, dan tingkatan sosial cukup homogen, yang sekaligus menunjukkan bahwa interaksi sosial Pemimpin Formal dengan Pemimpin Informal dalam pembangunan di desa Pulosari adalah positif. Hal ini berarti di antara kedua kategori kepemimpinan itu terjalin relasi dan hubungan sosial yang baik (suatu relasi dan hubungan sosial yang bercorak "persaudaraan" sekampung atau sesama warga desa), juga terdapat keselarasan pikiran dan perasaan serta kemauan, yakni adanya kesamaan pemahaman, aspirasi dan harapan dalam rangka pembangunan atau kemajuan desa. Selain itu menunjukkan pula tidak ada pelapisan/perbedaan status sosial-ekonomi -politik yang menyolok, yang dapat menghambat komunikasi dan interaksi mereka dalam rangka pembangunan pedesaan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcInteraksi sosial pemimpin formal dengan pemimpin informal dalam pembangunan pedesaan$bstudi kasus di desa pulosari Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumiid
dc.titleInteraksi sosial pemimpin formal dengan pemimpin informal dalam pembangunan pedesaan : studi kasus di desa pulosari Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record