Pengaruh drainase lahan dan vigor benih sebelum tanam terhadap penampilan pertumbuhan tanaman dan produksi benih kedelai
View/ Open
Date
1993Author
Wahayuni, Erma
Mugnisyah, Wahju Qamara
Soemardi, Rumiati
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Balittan Bogor dan di Kebun Percobaan Muara Bogor, mulai bulan September 1992 sampai bulan Februari 1993. Lokasi percobaan di lapang berada pada ketinggian 260 meter di atas permukaan laut dengan jenis tanah latosol merah kekuningan.
Luas areal percobaan adalah ± 1350 m² dengan topografi datar. Areal dibagi dalam 36 petak percobaan dengan luas masing-masing 36 m².
Percobaan terdiri dari dua faktor yaitu drainase lahan dan vigor benih. Percobaan dilakukan dengan rancangan petak terpisah (split plot design). Petak utama adalah drainase lahan yang terdiri dari tiga cara drainase, ya- itu: drainase dengan lebar 30 cm dan kedalaman 30 cm pada sisi dalam, serta kedalaman 40 cm pada parit sisi luar (keliling) petak utama dan dibuat di sekeliling petakan (plot) lahan berukuran 3 m x 12m (D1), drainase dengan lebar 30 cm dan kedalaman 30 cm pada sisi dalam, serta ke- dalaman 40 cm pada parit sisi luar (keliling) petak utama dan dibuat di sekeliling petakan (plot) lahan berukuran 6m x 6m (D2), dan drainase dengan lebar 30 cm dan keda- laman 10 cm pada sisi dalam, serta kedalaman 15 cm pada parit sisi luar (keliling) petak utama dan dibuat di seke- liling petakan (plot) lahan berukuran 6 m x 6m (D3). Anak petak terdiri dari empat taraf vigor, yaitu vigor dengan daya tumbuh lapang 83-85% (V1), 73-75% (V2), 70-72% (V3), dan 50-60% (V4).
Pengamatan meliputi pengamatan tanaman di lapang dan pengamatan benih di laboratorium. Pengamatan di lapang meliputi waktu dan keserempakan muncul bibit, daya muncul bibit, kadar air tanah, tinggi tanaman pada umur 15, 30, 37, 44, dan 51 HST, bobot kering tanaman, jumlah tanaman per petakan, jumlah polong per tanaman, persentase polong kuning dan coklat per tanaman, KA benih saat panen, bobot benih rusak, bobot benih setelah disortir, bobot benih total, dan bobot 100 butir benih. Pengamatan di laboratori- um meliputi daya berkecambah benih (DB), daya tumbuh lapang (DTL), daya hantar listrik (DHL), dan bobot kering kecambah normal (BKKN). Analisis data dilakukan dengan uji F taraf 1% dan 5%. Jika uji F menunjukkan pengaruh nyata dari perlakuan maka diuji lanjut dengan beda nyata jujur. Korelasi antara peubah yang diamati diuji dengan metode Spearman pada taraf 1% dan 5%...dst