Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Livy Winata
dc.contributor.authorTandun, Hayati
dc.date.accessioned2024-05-21T04:33:39Z
dc.date.available2024-05-21T04:33:39Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150883
dc.description.abstractcipta milit Penelitian ini bertujuan untuk melihat pangaruh berba- gai konsentrasi sitokinin (21P) dan auksin (IAA) terhadap pertumbuhan dan perkembangan ketimun hibrida varietas Spring Swallow dan untuk mengetahui konsentrasi sitokinin dan auk- sin yang terbaik untuk perbanyakan ketimun tersebut dalam kultur aseptik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kul- tur Jaringan Jurusan Budi Daya Pertanian IPB, dari Maret hingga Juni 1989. Eksplan yang digunakan berasal dari kecambah ketimun yang berumur 7-10 hari. Pucuk berikut kotiledon dan hipo- kotil dengan panjang sekitar 0.5 cm ditanam dalam media Mu- rashige-Skoog yang diberi kombinasi perlakuan 2ip (0.1, 0.2, 0.4 atau 0.6 ppm) dan IAA (0, 0.01 atau 0.1 ppm). Setelah masa kultur 4 minggu, dilakukan subkultur de- ngan menggunakan bahan tanaman (inokulum) yang terdiri da- ri satu buku tunggal yang berasal dari eksplan awal. Sub- kultur dilakukan sebanyak dua kali (dua passage). Semua perlakuan menghasilkan sebuah tunas per kultur. Pada ketiak daun muncul tunas aksilar. Perlakuan 2ip 0.1 ppm lebih mudah menginduksi pemben- tukan tunas aksilar dan daun. Sebaliknya penambahan IAA 0.01 ppm mengurangi pembentukan tunas aksilar. Perlakuan ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcStudi pertumbuhan dan perkembangan ketimun (Cucumis sativus L.) dalam kultur aseptikid
dc.titleStudi pertumbuhan dan perkembangan ketimun (Cucumis sativus L.) dalam kultur aseptikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record