Perancangan taman lingkungan dilihat dari segi kenyamanan pemakaiannya : studi kasus Perumahan Bumi Indraprasta, Bogor
View/ Open
Date
1995Author
Astriani, Dini
Munandar, Aris
Soedjalmo, Dani Benjamin
Metadata
Show full item recordAbstract
Studi dilakukan di kawasan Perumahan Bumi Indraprasta Bogor, dengan luas tapak 8500 m², sejak bulan Nopember 1993 hingga bulan Mei 1994. Tapak yang dirancang merupa- kan fasilitas umum yang disediakan oleh pengelola peru- mahan. Tujuan studi adalah merancang taman lingkungan yang dapat menampung aktivitas rekreasi, sosialisasi (kegiatan sosial), dan memberikan kenyamanan kepada pemakainya, yaitu pemukim dan keluarga-keluarga yang tinggal di sekitar taman.
Studi merupakan suatu proses perancangan yang meliputi inventarisasi, analisis dan sintesis, konsep perenca- naan, perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan. Studi ini dibatasi hingga tahap perancangan. Inventarisasi sosial dalam perancangan taman ini menggunakan pendekatan perilaku (behavior), dengan mengikutsertakan pemakai dalam menuangkan ide atau gagasan pembuatan taman.
Vegetasi di taman lingkungan terbagi menjadi penutup tanah, semak, dan pohon. Vegetasi penutup tanah dipilih yang tahan injakan intensif, berwarna hijau, dan bertekstur sedang. Vegetasi semak dipilih yang bertekstur kasar, berdaun keras, berbulu daun, dan sebagian jenis semak buahnya berwarna merah atau kuning yang kontras dengan warna hijau dari daun. Pemilihan vegetasi pohon lebih ditekankan pada pohon buah-buahan dan pohon peneduh tepi jalan yang berbatang keras, bertekstur kasar, berbulu daun, dan buah atau bunganya berwarna merah atau kuning. Pohon buah-buahan yang dipilih ada pula pula yang mene- barkan aroma wangi dan menarik hadirnya satwa burung. Dua pohon besar di dalam tapak dapat menjadi titik perhatian orang yang berada di dalam tapak, karena letak tum- buhnya unik yaitu berdekatan seperti bersanding. Dua pohon ini juga merupakan saksi sejarah sebelum kawasan perumahan dibangun.
Ruang dan sirkulasi dalam tapak ditentukan berda- sarkan fungsi dan aktivitas yang akan ditampung oleh taman lingkungan. Ruang-ruang tersebut meliputi ruang rekreasi pasif, ruang rekreasi aktif, ruang pusat aktivitas, dan ruang penyangga. Ruang pusat aktivitas merupakan ruang yang dominan dengan menempati 51% dari luas tapak. Sirku- lasi meliputi sirkulasi manusia, sepeda, dan secara terba- tas sirkulasi kendaraan bermotor (berupa tempat persing- gahan parkir atau car-port). Sirkulasi manusia dibuat untuk memenuhi kebutuhan di sekitar tepi jalan kendaraan, mencapai ruang aktivitas dengan mudah, dan sebagai upaya mengantisipasi adanya jalan pintas melalui tapak…dst