Show simple item record

dc.contributor.advisorAnsori, Nurhayati
dc.contributor.advisorWiroatmodjo, Joedojono
dc.contributor.authorLubis, Arief Mulia
dc.date.accessioned2024-05-20T06:17:39Z
dc.date.available2024-05-20T06:17:39Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150613
dc.description.abstractTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bebe- Srapa taraf konsentrasi Agrimycin dan Kaporit terhadap Stingkat keberhasilan sterilisasi mata tunas jahe Badak (Zingiber officinale Rosc.) secara kultur In Vitro. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaring- an PAU Bioteknologi Darmaga Bogor, mulai bulan Agustus sampai Desember 1992. Dalam percobaan ini digunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu Agrimycin dan Kaporit. Perlakuan Agrimycin terdiri atas lima taraf yaitu A1 (2 g/l), A2 (4 g/1), A3 (6 g/l), A4 (8 g/1) dan A5 (10 g/1). Perlakuan Kaporit terdiri atas lima taraf, yaitu K₁ (2 g/l), K2 (4 g/1), K3 (6 g/l), K4 (8 9/1) dan K5 (10 g/l). Seluruhnya terdiri atas 25 kombinasi perlakuan dan masinmg-masing perlakuan di ulang sebanyak 10 kali. Agrimycin dan Kaporit diperlakukan pada mata tunas saat sterilisasi di luar kontak pindah (transfer box/la- minar air flow cabinet). Hasil percobaan menunjukkan adanya tendensi bahwa penggunaan konsentrasi Agrimycin dan Kaporit yang semakin meningkat sampai batas konsentrasi yang dicobakan mampu meningkatkan keberhasilan mendapatkan kultur yang asenik. Meskipun demikian dapat menyebabkan terjadinya kematian eksplan ditandai dengan terjadinya pencoklatan. Kombinasi perlakuan Agrimycin As (10 g/l) dengan Kaporit K4 (8 g/1) dan K5 (10 g/l) memberikan hasil yang tertinggi (70%) dalam mendapatkan kultur yang tidak terkontaminasi, tetapi persentase pencoklatan dari kultur yang tidak terkontami- nasi tersebut juga tinggi (28.6%). Pada kombinasi perla- kuan tersebut didapat kultur yang hidup sampai akhir pengamatan sebesar 50 %. Perlakuan Agrimycin A1 (2 g/l) memberikan hasil ter- tinggi untuk peubah tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah akar. Perlakuan Kaporit K₁ (2 g/l) memberikan hasil tertinggi untuk peubah tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah akar. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan berbagai taraf konsentrasi Agrimycin dan Kaporit terhadap peubah tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah akar….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronmyid
dc.titlePengaruh berbagai taraf konsentrasi agrimysin dan kaporit terhadap tingkat keberhasilan sterilisasi mata tunas jahe badak (Zingiber officinale Rosc.) secara in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record