Strategi pengembangan perusahaan asuransi tanaman HTI di Indonesia : Kasus PT Asuransi Wanamekar Handayani, Jakarta
Abstract
Hutan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Seperti halnya bidang pertanian lain sub-sektor kehutanan juga dihadapi pada masalah risiko dan ketidakpastian karena banyaknya faktor di luar kendali manusia yang turut mempengaruhi. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan perlindungan terhadap investasi di bidang kehutanan dan menjadikan risiko yang ada harus ditangani secara khusus. Salah satu cara perlindungan investasi dan penanganan risiko tersebut adalah dengan asuransi.
Sejak terbentuknya asuransi tanaman, khususnya asuransi tanaman HTI sampai saat ini baru terdapat sebuah perusahaan asuransi yang menutup risiko dalam bidang kehutanan secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana permintaan dan penawaran asuransi yang ada serta merumuskan alternatif strategi pengembangan bagi perusahaan asuransi tanaman HTI.
Penelitian ini mengunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan wawacara dengan narasumber sedangkan data sekunder diperoleh dari pustaka-pustaka yang relevan. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif evaluatif dan analisis SWOT.
Hutan Tanaman Industri adalah hutan tanaman yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan. Asuransi tanaman HTI adalah asuransi yang menutup risiko atas tanaman HTI. Permintaan atas proteksi asuransi tanaman HTI datang dari pihak pengusaha HTI dan pemerintah selaku kreditor. Sampai penelitian ini dilakukan baru terdapat sebuah perusahaan asuransi yang menutup risiko dalam bidang HTI dengan menggunakan polis asuransi tanaman HTI yaitu PT. Asuransi Wanamekar Handayani.
Faktor-faktor lingkungan internal dapat digolongkan pada faktor yang merupakan kekuatan perusahaan dan faktor kelemahan perusahaan. Yang menjadi kekuatan perusahaan adalah 1) memiliki SDM yang terampil dan berpengalaman dalam bidang asuransi 2) memiliki modal yang cukup besar 3) back up reasuransi dari luar negeri 4) surveyor dari luar negeri yang berpengalaman dalam bidang asuransi dan kehutanan. Sedangkan yang menjadi kelemahan perusahaan adalah 1) belum memiliki tenaga ahli dalam bidang kehutanan 2) administrasi yang belum terkomputerisasi 3) belum ada promosi yang gencar 4) belum memiliki bagian R & D 5) belum memiliki costumer service….dst