Show simple item record

dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorBuanasari, Dwi Puspa
dc.date.accessioned2024-05-20T02:35:02Z
dc.date.available2024-05-20T02:35:02Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150531
dc.description.abstractOperator dan foreman adalah jabatan yang menempati level bawah manajemen di PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, yang lebih banyak terlibat dalam proses produksi. Mengingat besarnya kontribusi karyawan pada level tersebut, maka pelatihan sikap kerja operator dan pelatihan foremanship menjadi penting artinya. Oleh karena itu evaluasi kedua jenis pelatihan tersebut dibutuhkan untuk melihat sejauhmana dampaknya terhadap perbaikan pengetahuan dan perilaku peserta pelatihan. Evaluasi reaksi dilakukan untuk mengetahui apakah faktor materi pelatihan, jenis dan metode pelatihan, instruktur/trainer dan fasilitas pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan reaksi peserta pelatihan. Evaluasi pembelajaran dan evaluasi perilaku dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pesertanya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kasus di PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April-Juni 2001. Kajian dalam penelitian ini difokuskan pada evaluasi sejauh mana efektivitas Pelatihan Sikap Kerja Operator dan Pelatihan Foremanship yang telah dilaksanakan, masing-masing pada tanggal 26 Februari 2001 dan tanggal 18-19 April 2001 di PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan hasil kuesioner. Pemilihan responden peserta pelatihan yang mengisi kuesioner dilakukan dengan metode sensus, yaitu semua karyawan operator yang telah mengikuti pelatihan sikap kerja operator dan karyawan foreman yang telah mengikuti pelatihan foremanship. Responden karyawan operator dan foreman yang belum pernah mengikuti pelatihan diambil dengan metode acak. Dalam evaluasi perilaku, penilaian juga dilaksanakan oleh atasan langsung peserta masing-masing pelatihan. Data sekunder diperoleh dari company profile, BPS dan literatur lain yang berkaitan. Evaluasi reaksi dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dengan uji statistika non parametrik, korelasi rank spearman. Evaluasi pembelajaran dan evaluasi perilaku dilakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah pelatihan. Sebagai data pembanding evaluasi pembelajaran, diukur pula tingkat pengetahuan karyawan operator dan foreman yang belum pernah mengikuti pelatihan. Penilaian evaluasi perilaku turut melibatkan atasan langsung peserta masing-masing pelatihan. Evaluasi reaksi pelatihan sikap kerja operator menunjukkan bahwa materi pelatihan, jenis dan metode pelatihan, instruktur/trainer dan fasilitas pelatihan memiliki hubungan yang nyata dengan reaksi peserta pelatihan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasinya terhadap reaksi peserta pelatihan berturut-turut 0,615; 0,616; 0,485 dan 0,403. Perhitungan statistik dengan uji t memperkuat adanya hubungan yang nyata antara reaksi peserta pelatihan sikap kerja operator dengan materi pelatihan, jenis dan metode pelatihan, instruktur/trainer dan fasilitas pelatihan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcWork performanceid
dc.titleEvaluasi pelatihan sikap kerja operator dan pelatihan foremanship : di PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record