Pengkajian metode seleksi populasi jagung manis
Abstract
Percobaan ini dilakukan untuk mencari metode seleksi yang paling mudah untuk mendapatkan hasil terbaik pada populasi jagung manis SD-2, yang dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor (240 m dpl) pada bulan Februari - Mei 2001.
Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor berupa metode seleksi yang digunakan yaitu P1 populasi peinbanding (SD-2); P2 = seleksi tanaman terus-menerus selama 7 generasi; P3 seleksi tongkol terus menerus selama 7 generasi; P4 seleksi tanaman 6 generasi disusul dengan seleksi tongkol, P5 seleksi tongkol 6 generasi disusul dengan seleksi tanaman. Populasi pembanding adalah panenan tahun 2001, sedangkan selebihnya adalah panenan tahun 1997. Percobaan diulang 5 kali dengan ukuran 2 m x 10 m per satuan percobaan.
Benih yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih sumber SD-2. Pengamatan dilakukan terhadap persentase daya tumbuh, tinggi tanaman, letak tongkol, jumlah tongkol, panjang tongkol, persentase tongkol terbuka, umur berbunga jantan dan betina, produksi (bobot basah dan kering tongkol serta bobot pipilan dan bobot 100 biji). Dalam percobaan dihitung pula nisbah bobot produksi.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa seleksi berbeda nyata pada persentase daya tumbuh, letak tongkol, jumlah tongkol, bobot basah dan bobot kering tongkol, bobot pipilan serta nisbah bobot pipilan-basah. Hasil tertinggi umumnya dicapai oleh populasi pembanding (P1) dan seleksi tanaman 6 generasi disusul dengan seleksi tongkol (P4).
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa P4 memiliki sifat-sifat agronomis yang diharapkan dari seleksi. Seleksi tongkol terus-menerus selama 7 generasi (P3) dapat digunakan karena seleksi yang dilakukan lebih mudah dan menghasilkan produksi yang cukup tinggi. Seleksi tanaman dan tongkol secara bergantian dapat dilakukan untuk mempertahankan keseragaman populasi….