Analisis industri dan strategi peningkatan dayasaing karet Indonesia
Abstract
Hak Dalam perekonomian nasional, karet merupakan komoditı yang cukup penting terutama sebagai sumber devisa dan sumber nafkah hidup bagi 8 juta penduduk Indonesia serta sebagai pelestari lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis industri karet serta merumuskan alternatif strategi untuk meningkatkan dayasaing karet Indonesia.
Penelitian ini menggunakan analisis faktor Porter's National Diamond yang menguraikan tentang kondisi sumberdaya, permintaan, persaingan dan strategi perusahaan serta industri terkait dan industri pendukung. Disamping itu juga menguraikan dua faktor pendukung dayasaing nasional, yaitu peran pemerintah dan peran kesempatan. Untuk menganalisis peningkatan strategi dayasaing karet Indonesia menggunakan analisis SWOT serta dilakukan analisis Biaya Sumberdaya Domestik untuk mengetahui keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki karet Indonesia.
Hasil analisa faktor Porter's National Diamond adalah sebagai berikut; (1) Potensi sumberdaya perkebunan di Indonesia untuk karet masih tersedianya lahan untuk pengembangan karet. Daerah-daerah yang cocok untuk penggunaan perkebunan karet adalah Indonesia Bagian Barat, seperti Sumatera, Kalimantan dan Jawa, sebagian besar perkebunan karet Indonesia berada di Sumatera dan kalimantan 70,4 persen dan 25 persen.
Bentuk perkebunan karet Indonesia dikelompokan menjadi perkebunan karet rakyat, Perkebunan Karet negara dan Perkebunan Karet Swasta, 84,6 persen, 6,07 persen dan 8,07 persen. Produktivitas perkebunan Indonesia masih rendah terutama perkebunan rakyat, peremajaan yang dilakukan oleh rakyat dengan cara tebas bakar dan cara sisipan. (2) permintaan karet terbagi menjadi permintaan dalam negeri dan pasar ekspor. Konsumsi dalam negeri tidak terlalu besar hanya menyerap 7-10 persen dari total produksi karet Indonesia, hal tersebut terjadi karena masih sedikitnya industri hilir karet didalam negeri. Pasar ekspor karet tradisional yang dimiliki Indonesia adalah pasar Amerika, yang memiliki industri otomotif dan industri ban. Dalam pasar ekspor Indonesia harus bersaing dengan negara produsen karet lainnya, yaitu Thailand dan Malaysia. (3) Industri terkait dan industri pendukung dalam perkaretan adalah industri bahan baku, berupa bibit, tenaga kerja dan input penolong yaitu pupuk dan obat-obatan.
Industri jasa perdagangan berperan agar karet dapat diterima oleh konsumen dari produsen, jasa tataniaga dapat dilakukan dengan 5 pola perdagangan, yaiut perdagangan langsung, semi langsung, penjualan tak langsung, penjualan melalui kantor pemasaran bersama dan penjulan langsung ke perusahaan dagang internasional. Industri pengolahan yaitu pabrik-pabrik pengolahan karet dengan keluaran, lateks, karet asap, yaitu sheet, crepe dan karet spesifikasi teknis SIR dan turunannya…dst