Analisis pemasaran buah srikaya segar dan kelayakan finansial perkebunan srikaya (Annona squamosa L.) tumpangsari dengan kedelai : Studi kasus Desa Panda, Kecamatan Belo, Kabupaten Dati II Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat
View/ Open
Date
1999Author
Rahmadianingsih, Siti Nur Laila
Wagiono, Yayah K.
Metadata
Show full item recordAbstract
Srikaya (Annona squamosa L.) merupakan salah satu buah yang ada di Indonesia, di pasaran internasional masih dikategorikan sebagai "exotic fruit". Buah srikaya ini berasal dari Hindia Barat/Amerika Selatan kemudian tanaman ini menyebar luas hampir kesetiap daerah tropis ataupun subtropis. Ternyata di Indonesia tanaman srikaya dapat tumbuh subur terutama pada daerah Indonesia Timur. Srikaya sebagai salah satu buah-buahan Indonesia memiliki nilai komersial terutama srikaya dengan varietas lumut dan gading, karena tanaman srikaya ini dapat tumbuh dengan baik dihalaman/pekarangan dan tegalan tanpa memerlukan perawatan yang sulit (Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1997).
Salah satu lokasi pertanaman srikaya yang potensial adalah Propinsi Nusa Tenggara Barat, karena iklim dan keadaan tanah di daerah tersebut cocok untuk tanaman srikaya, keadaan ini yang menyebabkan produksi srikaya di Dati II Bima cukup baik. Penyebaran srikaya khususnya di pulau Sumbawa untuk Dati II Bima penyebarannya meliputi 10 kecamatan dan yang paling utama di desa Panda, kecamatan Belo. Di Dati II Bima srikaya mempunyai nama Geroso.
Tujuan penelitian ini adalah 1. Menganalisis bagaimana pembudidayaan srikaya di lokasi penelitian, 2. Menganalisis bagaimana peluang buah srikaya untuk memenuhi konsumsi buah bagi masyarakat, khususnya di lokasi penelitian, 3. Menganalisis bagaimana saluran pemasaran dan marjin pemasaran di lokasi penelitian, 4. Menganalisis bagaimana model perkebunan srikaya moderen dan analisis kelayakan finansial dari perkebunan tersebut di lokasi penelitian.
Penelitian dilaksanakan di Desa Panda, Kecamatan Belo, Kabupaten Dati II Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purpossive) dengan pertimbangan bahwa daerah ini termasuk penghasil srikaya dan memiliki potensi untuk pengenbangan produksi srikaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 1999.
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer yang berasal dari wawancara kuesioner langsung dengan petani dan pedagang, dimana pengambilan contoh petani dan pedagang dilakukan secara sengaja (purpossive) dan data sekunder dari instansi-instansi terkait. Analisis kelayakan perkebunan srikaya moderen dilakukan menggunakan metode discounting cashflow, selama kisaran waktu umur ekonomis proyek yaitu 12 tahun. Skala usaha 2 hektar dengan sistem pengairan pipa. Manfaat yang dihitung merupakan manfaat bersih tambahan (incremental net benefit) yang merupakan manfaat bersih yang diperoleh dari pengusahaan lahan dengan proyek dibandingkan dengan yang tanpa proyek. Discount rate yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari manfaat bersih proyek, adalah 20 persen (sesuai dengan nilai suku bunga rata-rata selama tahun 1999)
Petani Srikaya di desa Panda, Kecamatan Belo, Kabupaten Dati II Bima, seluruhnya merupakan petani pemilik. Luas lahan yang dimiliki petani srikaya rata- rata 2 hektar, dengan pajak tanah yang harus dibayarkan sebesar Rp 9850 per hektar per tahun…dst